banner ramadhan

Marak Pencurian, Petani Kopi Panen Dini

waktu baca 2 menit
Sabtu, 3 Agu 2024 14:58 0 287 Harold

PATI – Mondes.co.id | Meroketnya harga kopi di pasaran, membuat petani di Kabupaten Pati memanen dini biji kopi.

Bukan tanpa alasan, panen ini dilakukan untuk menghindari aksi pencurian kopi yang marak terjadi.

Pasalnya, harga kopi saat ini dari tangan petani tembus Rp75 ribu per kilogram.

Jika sampai di tengkulak dan beredar di pasaran, pastinya harga tersebut naik berkali-kali lipat.

Kondisi inilah yang memicu orang jahil untuk memanen kopi di kebun milik orang lain dan tentu sangat merugikan jerih payah petani.

Ketua Kelompok Tani Segawe Lumintu Berkahi, Joko Prasetyo mengaku, terpaksa memanen buah kopi yang belum matang sempurna.

Padahal kualitas kopi yang bagus adalah yang merah sempurna. Namun jika menunggu kopi masak, petani khawatir tak kebagian.

“Takutnya enggak kebagian sama pencuri. Karena kalau harga kopi tinggi seperti sekarang ini rawan pencurian,” ujar petani asal Desa Klakahkasihan, Kecamatan Gembong, Sabtu (3/8/2024).

Menurutnya, aksi pencurian kopi tidak hanya dilakukan pelaku di area permukiman saja.

Namun, biji kopi yang tengah dijemur pun tak luput dari tindakan kriminal, jika luput dari pengawasan.

Di desanya, aksi pencurian kopi ini sudah terjadi beberapa kali. Baik di perkebunan kopi maupun kopi kering yang sudah dijemur.

Joko menyebut, alasan petani memetik kopi lebih dini, juga dikarenakan untuk mengejar harga yang saat ini tinggi. Dengan begitu, keuntungan petani bisa lebih tinggi.

“Takutnya, di bulan-bulan tertentu harganya turun. Kemudian, memang kita takut enggak kebagian sama pencuri. Karena kalau harga tinggi seperti ini rawan pencurian,” bebernya.

BACA JUGA :  Hari Anak Nasional, Ketua Fraksi PKB DPRD Pati: Jangan Ada Lagi Tindak Kekerasan pada Anak

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini