Ketegangan Berlanjut, Para Mandor LPI Rusak Tanaman Petani Pundenrejo Tayu

waktu baca 3 menit
Minggu, 29 Sep 2024 16:12 0 5226 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Sekelompok utusan PT Laju Perdana Indah mendatangi lahan petani Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati sejak pagi tadi, Minggu (29/9/2024).

Terlihat 15 orang yang diangkut 1 truk dan 1 mobil datang merusak tanaman petani setempat.

Diduga mereka adalah para mandor PT Laju Perdana Indah yang masih ingin menduduki lahan yang berlokasi di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu tersebut.

Selain merusak tanaman, sekelompok orang tak dikenal itu juga menghancurkan spanduk aspirasi yang dibuat oleh petani Desa Pundenrejo di tempat kejadian.

Berdasarkan pantauan akun media sosial Instagram @petanipundenrejo, para warga tidak hanya diam menyaksikan perampasan lahan tersebut, mereka melawan dan bersikukuh mempertahankan tanaman yang sudah susah payah ditanami oleh petani.

Petani menjaga lahan tersebut, namun pihak PT Laju Perdana Indah tidak menghiraukan perlawanan petani.

Diketahui, pada 07.00 WIB, warga Desa Pundenrejo berkumpul agar tanaman terlindungi.

Namun, pada 07.20 WIB ada beberapa orang mencurigakan datang ke area lahan, warga setempat mempertanyakan indentitas orang tersebut, petani menghalau agar tanaman tidak dicabuti.

Pada 07.45 WIB, utusan perusahaan datang dengan jumlah belasan. Mereka menuju lahan yang sedang dijaga oleh petani. Lima menit kemudian, para mandor langsung bertindak semena-mena dengan merusak lahan yang dimaksud.

Melihat kondisi demikian, petani menyampaikan agar pihak perusahaan tidak merusak tanaman, tapi perusahaan tetap kembali merusak tanaman petani Desa Pundenrejo.

Tidak hanya tanaman, lagi-lagi pihak perusahaan juga merampas atribut penyampaian aspirasi.

BACA JUGA :  KPU Pati Petakan Titik Genangan Banjir Jelang Pelaksanaan Pemungutan Suara

“Mandek tah ora kowe, balikno tah ora, sampean sing ngakon sinten? Tak rewangi panas-panas nandur. Balekno tah ora, aku patenilah nek kene, keroyok wae aku, ayo keroyok pateni , ntekno aku nek kene! (Berhenti gak kalian, kembalikan apa gak, kalian yang merintah siapa? Saya sudah susah-susah panas menanam. Kembalikan gak, ayo keroyok saya, habisi saya di sini!),” ungkap salah seorang petani setempat yang terlihat menantang para utusan PT Laju Perdana Indah.

Terlihat dua orang petani dengan berani menghadapi belasan utusan perusahaan. Dengan nyali besar, mereka berdua menantang para utusan PT Laju Perdana Indah yang bertindak onar di lahan yang sudah ditanami.

“Ayo mudun, aku memperjuangke tanah iki, minggir tah ora? Kepruki aku neng kene, kepruki aku! Aku wong Indonesia, aku pernah dikepruki wong, wong 2 keroyok karuan ben weruh getehku (Ayo turun, saya memperjuangkan tanah ini, minggir atau gak? Saya orang Indonesia, saya pernah dipukuli orang, kami berdua keroyok saja biar kalian melihat darah saya),” lanjut petani yang lantang menghadapi belasan orang suruhan perusahaan.

Ia mengatakan, sudah berjuang selama 25 tahun untuk mempertahankan lahan itu. Sebagai petani, hanya lahanlah yang menjadi harapan menyambung hidup.

“Perjuanganku selawe taun, iki aku memperjuangke lemahku kanggo mangan, lemahku dewe tak pertahanke! (Perjuanganku 25 tahun, ini saya memperjuangkan tanah saya untuk mencari rezeki, tanah saya sendiri saya pertahankan!),” ucap pria tersebut.

Hingga pada 08.05 WIB tanaman petani dibabat habis.

Anehnya, mereka lalu mengganti spanduk petani dengan spanduk PT Laju Perdana Indah, padahal Hak Guna Bangunan PT Laju Perdana Indah sudah habis masanya tertanggal 27 September 2024 kemarin.

BACA JUGA :  Budiyono-Novi Targetkan Suara 60 Persen di Pilkada Pati 2024

Artinya, perusahaan sudah tidak berhak atas lahan tersebut, sehingga tindakan klaim merupakan ilegal.

Walaupun tanaman warga terus dirusak oleh PT Laju Perdana Indah, warga tetap menanam kembali di tanah tersebut.

“Pagi dirusak, siang ditanami. Siang dirusak, sore ditanami. Semangat kerja, tetap berani!,” ujar salah satu petani wanita yang berada di lokasi kejadian.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini