PATI – Mondes.co.id | Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan jika pemerintah Indonesia akan berhenti mengimpor beras mulai tahun 2025 mendatang.
Menanggapi wacana tersebut, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati Hadi Santosa menyambut baik.
Pasalnya, dengan tidak adanya impor beras dari luar ini, dianggap akan lebih menyejahterakan para petani dengan stabilnya Harga Eceran (HET) beras, khususnya di Bumi Mina Tani.
“Kalau wacana tersebut terealisasi, masyarakat dan petani pasti bahagia karena HET beras pasti lebih stabil,” ujarnya, Selasa (26/11/2024).
Dikatakannya, untuk saat ini, HET beras dengan kualitas menengah masih di angka Rp13.000 per kilo, sedangkan untuk kelas premium mulai dari harga Rp15.500.
Sejauh ini, dikatakannya jika kebutuhan beras di Pati selalu terpenuhi, bahkan beras yang dihasilkan dari para petani lokal mengalami surplus.
Maka dari itu, jika pemerintah mewacanakan tidak akan lagi mengimpor beras dari luar negeri, hal tersebut ditanggapinya dengan baik.
Kendati demikian, Hadi menegaskan jika hal tersebut benar-benar terealisasi, maka Bulog harus sepenuhnya menyerap beras dari para petani, sehingga kebutuhan beras dalam negeri tetap terpenuhi.
“Bulog harus bertanggung jawab dalam penyerapan hasil para petani, hal ini akan menyejahterakan petani dan kebutuhan beras dalam negeri bisa tercukupi,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar