TRENGGALEK-Mondes.co.id| Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek kembali menorehkan prestasi gemilang tingkat nasional. Kali ini dengan mendapatkan tiga rekor Musium Rekor-Dunia Indonesia (MURI) serta piagam penghargaan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Kategori rekor MURI yang mampu terpecahkan diantaranya, melukis 3000 masker kain dalam waktu delapan hari yang dilakukan oleh 76 siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek. Kedua, melakukan pemidanaan kasus anak terbanyak di tingkat Polres selama satu tahun. Ketiga, melakukan pengungkapan dan penanganan kasus anak terbanyak di tingkat Polres selama satu tahun.
Sedangkan Komisi Nasional Perlindungan Anak memberikan apresiasi dan penghargaan atas prestasi kepedulian Polres Trenggalek terhadap anak berkebutuhan khusus melalui pembinaan kreatifitas siswa SLB Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek.
Penghargaan diberikan oleh Senior Manager MURI, Jusuf Ngadri dan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta didampingi Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Jawa Timur Ny. Ully Nico Afinta. Hadir pula Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera didampingi Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Trenggalek Ny Famella Dwiasi secara virtual pada Rabu (28/7/2021). Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Bupati Trenggalek H.M. Nur Arifin, Dandim 0806 Trenggalek Letkol Arh. Uun Samson Sugiharto, Kajari Trenggalek Darfiah, dan Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek Deny Riswanto
Kapolda Jatim memberikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Polres Trenggalek atas prestasi yang telah diraih. “Penghargaan MURI dan Komisi Nasional Perlindungan Anak ini merupakan kado terindah dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI dan memperingati Hari Anak Nasional. Terima kasih. Terus berkarya, jadikan Polres Trenggalek sebagai Polres yang ramah bagi anak,” kata Irjen Nico Afinta.
Mendukung statement Kapolda Jatim, Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi menuturkan jika penghargaan tersebut merupakan buah kerja keras dari kepala sekolah, para guru, tenaga pendidik dan siswa yang telah berinisiasi dan ingin berjuang menyelamatkan masyarakat dengan melukis masker kain.
“Satu masker menyelamatkan 40.000 jiwa dari penularan Covid-19 di Jawa Timur khususnya Kabupaten Trenggalek dan menjadikan pahlawan bagi semua,” kata AKBP Dwiasi.
Alumni Akpol tahun 2002 ini menegaskan, sebelumnya Polres Trenggalek juga telah menerima penghargaan atas penanganan kasus anak tercepat. Terkait dengan Covid-19, Polres Trenggalek telah menggelar vaksinasi khusus bagi pelajar berkebutuhan khusus.
“Agar anak-anak kita bisa memiliki ketahanan tubuh, sehat dan tetap berprestasi,” pungkasnya.
(Heru/mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar