BLORA – Mondes.co.id | Warga Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora kembali dikejutkan dengan semburan ketiga dari sumur tua.
Sebelumnya, semburan pertama dan kedua di Sumur Kedinding 10 hanya mengeluarkan gas, air, dan lumpur. Namun, semburan yang ketiga ini mengeluarkan minyak mentah atau lanthung.
Jaraknya hanya berkisar 50 meter dari semburan awal. Semburan ketiga tersebut terjadi pada Kamis, 13 Februari 2025 sekitar pukul 22.15 WIB, yang berakibat minyak mengalir ke sungai yang tak jauh dari lokasi.
Semburan sumur tua tidak membuat warga panik, lantaran sudah sering kejadian. Bahkan, warga dengan bebas mendekat ke titik lokasi yang jaraknya hanya beberapa meter saja.
Salah satu warga bernama Mustika Dewi mengaku ingin melihat lebih dekat ke titik semburan tanpa mengkhawatirkan larangan dari petugas.
Bahkan, tidak sedikit anak sekolah yang ikut melihat semburan di lokasi, meski jam sekolah belum dipulangkan.
“Saya kan warga sini, sedang melihat sumur peninggalan Belanda yang meletus. Dulu sudah sering terjadi,” ucapnya saat diwawancarai awak media, Jumat, 14 Februari 2025.
“Tidak khawatir karena sering terjadi. Dulu pernah terjadi tapi tidak sebesar ini,” imbuhnya.
Selain itu, warga lainnya, Yanto sibuk mengumpulkan minyak yang mengalir ke sungai dengan cara dibendung menggunakan pohon pisang.
Selanjutnya, minyak tersebut diambil dengan kain, kemudian dimasukkan ke jerigen kapasitas 35 liter.
Dari situ, Yanto mampu menjual satu jerigen berisi lanthung seharga Rp2.000. Ia akui mampu kumpulkan sebanyak tiga jerigen dari pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.
“Dari jam 9, ini dapat tiga jerigen. Laku mulai Rp1.500 sampai Rp2.000,” sebutnya sambil membendung aliran sungai yang terkontaminasi minyak.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar