Cegah Bencana, Pemerintah Gerakkan Warga Reboisasi Tanaman Tutupan Lahan

waktu baca 3 menit
Kamis, 14 Des 2023 10:33 0 714 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 2 Provinsi Jawa Tengah mendorong upaya pelestarian hutan di kawasan Pegunungan Kendeng Kabupaten Pati, yang membentang dari Kecamatan Sukolilo hingga Kecamatan Tambakromo.

Menurut Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 2 Provinsi Jawa Tengah, Harnowo, pelestarian hutan mampu mengatasi masalah terjadinya bencana, yang dimungkinkan datang di Pati bagian selatan.

Harnowo mengatakan, penanaman pohon untuk menutup lahan kritis di Pegunungan Kendeng wajib dilakukan oleh semua pihak. Termasuk masyarakat yang menaungi wilayah tersebut, jika tidak ingin banjir bandang dan tanah longsor kembali terjadi.

Terlebih kondisinya jika musim kemarau, masyarakat setempat kekurangan air dan di musim penghujan masyarakat setempat kebanjiran.

“Melihat kondisi Kendeng saat ini, masalah tanam-menanam wajib dan tidak bisa ditunda karena bencana sebagian besar datang karena faktor hilangnya tanaman tutupan lahan. Kondisi tandusnya kawasan hutan imbas hilangnya tanaman tutupan lahan menyebabkan masyarakat kekurangan air kebutuhan konsumsi sewaktu musim kemarau dan terancam banjir bandang di musim penghujan,” ungkapnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Kamis, 14 Desember 2023.

Bagi dirinya, jika kondisi kritis Kendeng dibiarkan, maka bukan hanya banjir dan longsor saja yang terjadi, polusi udara juga mengancam stabilitas lingkungan. Terlebih dunia sedang mengalami pemanasan global yang menyebabkan suhu bumi makin tinggi.

“Kalau kita biarkan bencana tidak hanya kekeringan dan kebanjiran, bisa jadi mengarah pada yang lain seperti polusi udara, tentu bencana lingkungan jadi masalah lagi. Saat ini suhu sudah semakin meningkat karena tanaman tutupan lahan semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas,” terang Harnowo.

BACA JUGA :  Siap Amankan Pemilu, Polresta Pati Cek Kesiapan Kendaraan Dinas

Ia berharap, pelestarian hutan dengan cara reboisasi tidak hanya dilakukan oleh satu unsur saja, tetapi dijalankan bersama-sama, mulai dari pemerintah maupun masyarakat.

Ia juga ingin penanaman pohon di wilayah Pegunungan Kendeng menjadi inspirasi wilayah lain.

“Harapan kami harus bareng-bareng karena tidak bisa bekerja sendiri untuk bisa melakukan penanaman tutupan lahan, kami bisa menggandeng beberapa lembaga dan masyarakat. Mudah-mudahan penanaman ini bisa ditiru wilayah lain,” harap Harnowo.

Sebagian besar lahan di Pegunungan Kendeng masuk ke dalam Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK), sehingga kewenangan pengelolaan ada di tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Namun, ada sebagian juga lahan Pegunungan Kendeng yang dikelola oleh Perhutani, sehingga menjadi tanggung jawab Perhutani dan masyarakat dalam hal pengelolaan.

“Sebagian besar lahan KHDPK, otomatis kewenangan sebagian Kendeng dikelola oleh Ditjen PSKL KLHK. Sehingga, pengelolaannya kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah pusat. Khusus yang lahan Perhutani dikelola oleh Perhutani dengan bekerja sama dengan masyarakat,” bebernya.

Ia yakin, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mampu menghidarkan Kabupaten Pati dari kebanjiran, pasca hutan di Pegunungan Kendeng direboisasi. Yang terpenting menurutnya adalah kesadaran.

“Kita jalin kolaborasi dan sadarkan masyarakat dengan membentuk KTH (Kelompok Tani Hutan). Kalau menanam tanpa sadar percuma. Saya yakin Kendeng tertutup, maka tidak ada kebanjiran di bawah,” ungkapnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini