PASANG IKLAN DISINI

Sopir Truk Dump Dukuhseti Kompak Bentuk Pandara

waktu baca 2 menit
Sabtu, 6 Apr 2024 07:36 0 5707 admin

PATI – Mondes.co.id | Fakta baru terkuak di tengah permasalahan truk dump Over Dimensi Over Load (ODOL) yang beroperasi di jalur Tayu-Puncel.

Truk Dump Didominasi Kendaraan Luar Daerah

Hal tersebut dikarenakan truk yang saat ini mengangkut batu andesit dari lokasi tambang justru didominasi oleh kendaraan luar daerah Dukuhseti.

Hal tersebut dikeluhkankan Darto, salah satu sopir truk dump asal Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti belum lama ini. Bahkan menurutnya, banyak kejadian yang dinilai merugikan sopir truk dump lokal.

“Bagaimana tidak, kami dalam sehari kadang hanya diberi muatan satu rit saja. Sementara truk-truk yang dari luar bebas beroperasi,” ungkapnya.

Bentuk Organisasi Sopir

Darto menjelaskan, bakal memperjuangkan nasib para sopir truk dump lokal dengan membentuk Paguyuban Dump Pati Utara atau disingkat Pandara.

“Total ada sekitar 60 sopir dump yang telah bergabung. Dan ke depan bakal beranggotakan seratus lebih sopir truk dump asal Dukuhseti yang siap bergabung. Kalau ditambah yang dari Tayu mungkin akan lebih banyak lagi. Intinya, kami siap menaati aturan yang ada, namun harus ada juga solusi untuk kami,” tutur Darto.

Camat Dukuhseti Siap Jadi Panglima

Menanggapi hal itu, Camat Dukuhseti Agus Sunarko berjanji siap mempertaruhkan jabatan demi membela kepentingan warga.

“Saya bersedia mempertaruhkan jabatan, dan siap menjadi panglima, selama itu untuk kepentingan rakyat. Namun harus dalam koridor hukum yang berlaku,” tegasnya saat ditemui di tempat kerjanya.

Camat yang akrab disapa Agsun itu juga mengapresiasi jika para sopir akan membentuk satu wadah. Karena hak berserikat tersebut juga dilindungi undang-undang. Harapannya, organisasi Pandara nantinya harus memberikan manfaat yang lebih besar bagi para sopir.

Baca Juga:  Christian Adinata, Atlet Bulutangkis Asal Pati Raih Emas SEA Games 2023 Kamboja

“Ini juga sebagai bentuk mewujudkan cita-cita rakyate kopen pejabate kajen. Karena prinsip pemerintah, tidak mungkin membuat peraturan yang justru merugikan warganya,” sambung Agsun.

Camat juga berpesan, adanya aksi turun ke jalan, jangan sampai membuat sopir truk lokal merasa diadu dengan warga.

“Justru ini menjadi momen untuk untuk membenahi semuanya. Sopir juga bisa bekerja dengan layak, namun masyarakat secara umum juga tidak dirugikan,” harapnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini