Pemuda Lasem Gelar Aksi Solidaritas, Kritik Praktik Kecurangan dalam Pilkada Jateng

waktu baca 2 menit
Jumat, 22 Nov 2024 12:35 0 165 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Komunitas Teater GPS, sebuah kelompok pemuda yang berbasis di Pantai Caruban, Lasem, Rembang, menggelar diskusi mendalam mengenai kondisi demokrasi di Jawa Tengah selama Pilkada 2024.

Diskusi yang diinisiasi oleh Ketua Komunitas, M. Nur Fendi ini dihadiri puluhan anggota yang merasa prihatin dengan adanya dugaan praktik-praktik tidak demokratis dalam proses pemilihan kepala daerah.

Dalam forum tersebut, para peserta secara terbuka menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dugaan kecurangan dan ketidaknetralan sejumlah pihak dalam Pilkada Jateng.

Mereka menilai bahwa situasi ini telah mencederai prinsip-prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran.

“Kami merasa bahwa demokrasi di Jawa Tengah saat ini sedang dalam keadaan darurat. Praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi harus segera dihentikan,” tegas M. Nur Fendi.

Ia menambahkan bahwa komunitasnya berkomitmen untuk terus mengawal isu ini dan tidak akan tinggal diam melihat demokrasi terancam.

Sebagai tindak lanjut dari diskusi tersebut, Komunitas Teater GPS sepakat untuk segera merancang aksi nyata sebagai bentuk protes terhadap praktik-praktik tidak demokratis yang terjadi.

Aksi ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk turut serta dalam memperjuangkan demokrasi yang bersih dan bermartabat.

“Aksi ini bukan hanya sekedar protes, tetapi merupakan upaya konkrit kami untuk mengembalikan martabat demokrasi yang telah tercederai,” ujar M. Nur Fendi.

Ia berharap, aksi ini dapat menginspirasi komunitas-komunitas lainnya untuk turut aktif dalam mengawal jalannya demokrasi.

Salah satu poin penting yang dibahas dalam diskusi adalah dugaan ketidaknetralan sejumlah aparat dan pejabat pemerintah dalam Pilkada Jateng.

BACA JUGA :  Penuhi Nazar, Ngadiman Cukur Gundul saat Prabowo-Gibran Dilantik 

Para peserta menyoroti adanya indikasi intervensi dalam proses pemilihan yang dapat mengarah pada hasil yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat.

“Kami melihat adanya upaya-upaya untuk mengaburkan garis antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik dalam Pilkada ini,” ungkap salah seorang peserta diskusi.

Komunitas Teater GPS berharap, aksi yang akan mereka lakukan dapat menjadi langkah awal dalam membangun gerakan masyarakat sipil yang kuat untuk mengawal demokrasi di Jawa Tengah.

Mereka juga mengajak generasi muda untuk lebih kritis dalam menyikapi dinamika politik dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah.

“Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya demokrasi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini