JEPARA – Mondes.co.id | Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jepara Arif Darmawan, berharap kepada generasi muda Jepara tidak menjadi generasi “kamar”. Mereka harus mampu dan berani mencoba hal baru.
Hal ini diungkapkan Arif Darmawan, saat memberikan materi dalam acara Dialog Wawasan Kebangsaan yang diikuti pelajar tingkat SLTA di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Jepara, Kamis (1/8/2024).
“Jangan sampai anak muda sekarang jadi generasi ‘kamar’, artinya generasi muda harus berani keluar mengeksplorasi berbagai hal yang ada di luar,” ungkap Arif.
Arif memberikan cara yang unik, yakni dengan memutar video animasi yang berisi tentang pentingnya menghargai perbedaan dalam keberagaman. Selain itu, dia juga mengingatkan kepada siswa peserta agar selalu cinta pada Tanah Air dengan mengisi ruang kreasi setiap harinya melalui kegiatan yang bermanfaat.
“Kemajuan era informasi sekarang ini sangat penting dan yang harus kita pahami adalah edukasi dan literasi media sosial, kita harus bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi,” ujar Arif.
Dirinya juga berpesan kepada generasi muda untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan selalu memanfaatkan gawai untuk memberitakan hal-hal yang sifatnya positif.
“Salah satu bentuk nasionalisme yang relevan sekarang ini adalah bijak dalam bermedia sosial,” katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar generasi muda jangan sampai terlibat dalam judi daring ataupun luring.
Pemateri dalam acara tersebut juga diisi oleh Camat Jepara Subiyanto dan Kapolres Jepara yang diwakili Kepala Bagian Operasi Sat Intelkam Polres Jepara Ipda Nawawi.
Camat Jepara mengatakan, Gen Z adalah generasi penentu masa depan bangsa, hal itu dilatarbelakangi karena sejak lahir, mereka sudah dikenalkan dengan perangkat digital yang selaras dengan kemajuan teknologi seperti era disrupsi saat ini. Oleh sebab itu, masa depan bangsa ditentukan oleh peran Gen Z saat ini.
“Saat ini Indonesia menuju masa bonus demografi yang artinya jumlah penduduk usia produktif yakni usia 15 tahun sampai 59 tahun lebih dari 70 persen, kelebihan dari bonus demografi itu bisa jadi anugerah atau bencana tergantung dari kualitas 70 persen orang Indonesia tersebut,” kata dia.
Dikatakannya, generasi saat ini harus mampu menguasai kemampuan dasar dari mendengar, menulis, berbicara, dan berpikir kritis, serta harus mampu menciptakan kreativitas.
Senada dengan Arif, Subiyanto juga berpesan agar generasi muda memanfaatkan teknologi dengan bijak seperti halnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Kemudian, Ipda Nawawi menyampaikan pentingnya generasi muda, dalam hal ini siswa-siswi SMA untuk selalu menjaga integritas dan menumbuhkan semangat nasionalisme, serta selalu menjaga dari bahaya radikalisme.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar