Belasan Temuan Benda Kuno Diangkat dari Perairan Teluk Awur

waktu baca 2 menit
Kamis, 21 Nov 2024 13:33 0 123 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pantai Jepara masih menyimpan banyak benda kuno di dasar laut. Baru-baru ini, sebanyak 18 temuan benda diduga cagar budaya berhasil diangkat dari perairan Teluk Awur, Jepara.

Benda-benda itu berupa 1 bahan andhesit, terakota, kayu, fragmen, gerabah, dan guci. Proses penelitian dan pengangkatan ini telah dilakukan sejak tahun 2023.

Hasil temuan itu menjadi perhatian Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon yang berkunjung ke Jepara beberapa waktu lalu.

Rokhman selaku Petinggi Teluk Awur bercerita bahwa pada 2023 lalu, Balai Pelestari Kebudayaan dari Wilayah X Yogyakarta sudah melakukan penelitian.

Rupanya, terdapat ODCB di beberapa titik diduga objek cagar budaya. Kemudian, dilakukan pengamatan selama kurang lebih 10 hari.

“Sebenarnya banyak sekali, hanya saja dari tim melakukan penyelaman 2 mil dari pantai di lokus 60 meter ke empat arah, sehingga dapat diangkat 18 temuan benda,” tutur Rokhman, Kamis (21/11/2024).

Proses yang dilakukan yakni pencarian, lalu setelah ditemukan dan diberi nomor, dilakukan penyelaman, kemudian diteliti untuk diputuskan objek yang akan diangkat dimungkinkan berbentuk sama.

Kini, temuan-temuan itu disimpan di Balai Desa Teluk Awur untuk dilakukan desalinasi.

“Kalau diperluas ke selatan bisa jadi lebih banyak karena ada bekas kerajaan Bodrolangu,” ungkap Rokhman.

Jika dilihat dari bentuknya, temuan diduga cagar budaya berasal dari zaman perdagangan laut. Perlu pengkajian dan ketika sudah diketahui cagar budaya, maka perlu dilindungi.

“Perlu juga ada narasi bahwa benda ini ditemukan sebagai literasi untuk anak cucu kita,” kata Petinggi Teluk Awur itu.

BACA JUGA :  Haul Nyai Ageng Ngerang, Bukti Penyebaran Islam dan Pelestarian Budaya di Kabupaten Pati

Disinyalir, Teluk Awur diduga banyak memiliki cagar budaya lain. Sebab, baru sedikit yang bisa diangkat dan bisa diteliti.

Di samping telah ditemukannya benda diduga cagar budaya di bawah air, Teluk Awur juga memliki cagar budaya darat.

“Karena kita punya peninggalan sejarah berupa makam dan petilasan. Yang terkenal Mbah Jogo Laut, Mbah Kiai Jasad, Mbah Jogo Wongso, Mbah Den Ayu Roro Kuning, serta Mbah Kiai Wurung. Ada 5 wali yang kita rawat dan kita ziarahi,” cerita Rokhman.

Ketika ditanya harapannya, pemimpin Desa Teluk Awur memiliki misi untuk mengubah persepsi pada desanya selama ini.

Sebelumnya, Teluk Awur dikenal sebagai desa orang yang “ngawur”.

“Tujuan kita memang ingin Desa Teluk Awur menjadi desa yang tenang, karena slogan kita Teluk Awur Misuwur,” tandas Rokhman.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini