BPBD Rembang Usulkan Pemasangan Alat Pendeteksi Gempa kepada BMKG

waktu baca 2 menit
Kamis, 6 Nov 2025 13:28 0 36 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang secara resmi mengusulkan pemasangan alat pendeteksi gempa bumi kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

DBHCHT TRENGGALEK

Langkah strategis ini ditempuh sebagai upaya proaktif untuk memperkuat sistem mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di wilayah Kabupaten Rembang.

​Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati, menjelaskan bahwa usulan ini didasarkan pada posisi geografis Kabupaten Rembang yang dikelilingi oleh sejumlah sesar aktif dengan potensi tinggi memicu aktivitas gempa bumi.

​”Kabupaten Rembang ini dikelilingi sesar-sesar aktif, maka alat pendeteksi gempa perlu kami usulkan,” ujar Sri Jarwati.

​Sesar-sesar aktif yang berdekatan dengan wilayah Rembang antara lain sebagai berikut.

• ​Sesar Lasem (dikenal juga sebagai Pati Thrust)
• ​Sesar Blora
• ​Sesar Purwodadi
• ​Sesar Semarang
• ​Sesar Muria

​Menurut Sri Jarwati, keberadaan alat pendeteksi gempa sangat esensial untuk memperkuat mitigasi bencana di tingkat lokal.

Selain itu, hasil monitoring dari BMKG juga mengindikasikan adanya beberapa titik gempa baru yang memerlukan perhatian lebih, meskipun getarannya belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat.

​Usulan ini telah disampaikan langsung kepada Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, serta mendapat dukungan dari Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana.

​Sri Jarwati menekankan pentingnya inisiatif dini.

“Mitigasi harus dilakukan sejak dini, agar masyarakat siap jika terjadi gempa bumi,” tambahnya.

​Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, mengonfirmasi bahwa saat ini sudah terdapat 27 alat pendeteksi gempa yang tersebar di Jawa Tengah.

BACA JUGA :  Tepis Kelangkaan, Pati Peroleh Jatah 5 Juta Tabung Elpiji

Alat-alat ini berperan vital dalam mendeteksi getaran gempa secara cepat dan akurat.

​”Jika ada gempa, alat sensor akan mendeteksi, kemudian kami analisis dan dalam waktu tiga menit informasi sudah harus disebarkan ke masyarakat,” terang Hery Susanto Wibowo.

​Untuk saat ini, Kantor BPBD Rembang telah dilengkapi dengan Warning Receiver System (WRS) untuk menerima informasi peringatan dini dari BMKG.

​Rencana penambahan alat sensor seismograf direncanakan akan dipasang di Desa Kajar, Kecamatan Lasem.

Sensor seismograf berfungsi spesifik untuk mendeteksi gempa bumi.

Namun demikian, Hery Susanto Wibowo menambahkan bahwa proses pengadaan dan pemasangan alat tersebut memerlukan waktu.

​Dengan terealisasinya pemasangan alat pendeteksi tambahan, diharapkan informasi mengenai potensi gempa di Kabupaten Rembang dapat diperoleh dengan lebih cepat.

Kecepatan ini sangat krusial agar langkah penanganan dan mitigasi bencana dapat dilaksanakan secara tepat, efektif, dan mampu meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini