PATI – Mondes.co.id | Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kabupaten Pati. Seorang pelajar dikabarkan wafat beberapa hari berselang usai terlibat tawuran antar sekolah.
Kepala Desa (Kades) Panggungroyom, Hadi, mengatakan bahwa warganya yang bersekolah di kelas 10 SMKN 2 Pati atas nama Bagus Andika meninggal dunia.
Bagus sebelumnya dirawat selama empat hari di RSUD RAA Soewondo Pati dan bahkan sempat menjalani operasi, atas luka-luka yang diderita dalam bentrokan antar pelajar.
Namun, setelah dirawat secara intensif oleh tim media selama beberapa hari, Bagus Andika akhirnya menghembuskan napas pada jam 03.30 WIB, Selasa (13/5/2025) di rumah sakit.
Menurut Hadi, sosok Bagus Andika merupakan warga yang baik di lingkungan desa. Semasa hidupnya, korban terkenal tidak neko-neko.
Sehingga, ketika beredar korban luka dalam aksi tawuran antar pelajar dari dua sekolah yang berbeda, warga sempat tak percaya.
“Anaknya terkenal baik di sini,” ucap Hadi saat ditemui di rumah duka.
Keluarga Bagus Andika tergolong keluarga kekurangan. Bahkan untuk tambahan uang saku, almarhum Bagus Andika semasa hidupnya harus mencari rumput untuk pakan ternak, agar bisa mendapatkan tambahan uang saku.
“Mas Andika tergolong keluarga tidak mampu, keluarga miskin. Biasanya ikut membantu mencari rumput karena masyarakat di sini pertanian,” terang Hadi.
Tidak hanya itu, ternyata Bagus Andika adalah seorang anak yatim. Ayah kandungnya telah meninggal dunia sejak 3 tahun lalu.
Keadaan inilah yang memaksa Bagus Andika harus bekerja mencari rumput, sepulang dari sekolah. Alasannya untuk meringankan beban keluarga.
“Bapaknya udah meninggal tiga tahunan. Ibunya baru menikah lagi,” tutur Hadi.
Kades Panggungroyom berharap, insiden seperti ini tak lagi terulang di Kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
Sebelumnya, video dua gerombolan remaja berbaju SMK dari dua sekolah berbeda, saling serang dan baku hantam merebak di media sosial (medsos), Jumat (9/5/2025).
Dalam unggahan video yang tersebar, terdengar suara histeris wanita saat tawuran berlangsung. Sepeda motor tergelak, sementara pelajar saling pukul dengan balok kayu.
Usut punya usut, tawuran itu berlangsung di sekitar SMKN 2 Pati, tepatnya di Jalan Pati-Gembong, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar