Pengecer Elpiji di Blora Tolak Jadi Pangkalan, Modal Tak Cukup Penyebabnya

waktu baca 2 menit
Rabu, 5 Feb 2025 12:23 0 211 Singgih Tri

BLORA – Mondes.co.id | Sejumlah pengecer gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Blora menegaskan tolak rencana larangan berjualan gas melon.

Mereka juga menolak menjadi pangkalan, ditengarai tidak memiliki modal yang cukup.

Seperti diketahui, rencana pemerintah melarang gas elpiji dijual eceran mendapat reaksi keras dari sejumlah pengecer di Kota Mustika.

Mereka menolak langkah tersebut karena merugikan pengecer.

“Saya sebagai pengecer nggak setuju (jadi pangkalan), selain modalnya banyak, nanti masyarakat semakin sulit, gitu. Dalam sehari saya hanya menjual tiga atau empat tabung saja,” tutur pria penjual elpiji 3 kilogram secara eceran bernama Sigit kepada awak media, Selasa, 4 Februari 2025.

Mereka mengaku, keuntungan yang didapat dari berjualan eceran gas elpiji selama ini hanya di kisaran Rp1.000 sampai Rp2.000.

Keuntungan tersebut tidak cukup untuk mengajukan izin pangkalan, yang mana membutuhkan anggaran puluhan juta rupiah.

“Kalau saya sebagai pengecer ya tidak setuju, wong kita jual butuh tambah-tambah. Kalau jadi pangkalan modalnya juga besar kita gak punya duit,” ungkap penjual di sebuah toko lainnya, bernama Suparman saat diwawancarai.

Mereka berharap agar pemerintah meninjau kembali kebijakan tersebut.

Keberadaan pengecer dinilai masyarakat membantu, lantaran untuk mendapatkan gas elpiji tidak terlalu ribet.

“Harapannya tetap jadi pengecer biar jadi pengecer. Kalau jadi pangkalan modalnya besar,” ungkapnya.

Sebagai informasi, di tingkat pengecer harga jual gas elpiji 3 kilogram saat ini sudah mengalami kenaikan.

Harga jual tersebut saat ini kisaran Rp19.000 sampai Rp21.000.

Editor: Mila Candra

BACA JUGA :  Satgas Quick Respon Disiapkan Jelang Nataru, Apa Saja Tugasnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini