PATI – Mondes.co.id | Berperan sebagai duta, punya amanah besar dalam mempromosikan sesuatu untuk diketahui publik, termasuk Duta Budaya.
Duta Budaya berperan penting mengenalkan kebudayaan daerah melalui kreativitas dan inovasi agar tetap lestari, hal ini seperti yang diemban oleh Balqies Iqa Nur Azizah (16) sebagaimana Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati.
Balqies merupakan pemenang ajang kontes Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati yang digelar pada 11 September 2024.
Secara otomatis, ia mendapat predikat sebagai Duta Budaya kota berjuluk Bumi Mina Tani hingga sekarang.
Siswi kelas XI SMAN 1 Pati itu termotivasi mengembangkan budaya tradisional, antara lain kesenian, tradisi, dan kuliner khas agar identitas Pati lestari.
“Saya ingin mengembangkan budaya tradisional di Pati seperti kesenian, tradisi, dan kuliner khas untuk melestarikan identitas budaya masyarakat Pati. Dengan pengembangan ini, saya berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya mereka,” ujar siswi yang juga aktif berorganisasi di sekolah itu.
Keinginan ikut ambil bagian mengembangkan kebudayaan Kota Pati sudah ada sejak lama, maka ia bangga dapat memenangi ajang pemilihan Mbak Duta Budaya.
Dari 60 peserta, Balqies berhasil menjadi yang terbaik, ia ingin menjadi pelopor dalam melestarikan kebudayaan lokal Bumi Pesantenan.
“Dari beberapa pengalaman saya yang paling memukau berkesan di hati saya adalah menjadi Mbak Duta Budaya, karena salah satu impian saya ingin menjadi pelopor dalam melestarikan dan mengembangkan budaya daerah, khususnya di daerah Pati tercinta. Saya sangat tertarik dengan sektor kebudayaan di Kabupaten Pati, sehingga ingin mengeksplorasi dan mempelajari kekayaan budaya seperti tradisi, kesenian, dan kuliner khas Pati,” sambung perempuan yang hobi menari dan memainkan stik mayoret itu.
Gadis asal Desa Sukoharjo RT 06/RW 02, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati dikenal sebagai orang yang menyukai tantangan, ramah, dan mudah bergaul.
Dirinya memiliki beragam hobi yang dituangkan dalam berbagai kegiatan, di antaranya menari, akting, monolog, menulis, serta memainkan stik mayoret.
“Mengenal pribadi saya yang suka dengan tantangan, mempunyai hobi yang cukup beragam seperti memasak, monolog, akting, menari, menulis novel, dan bermain stik mayoret. Saya dikenal sebagai orang yang suka dengan tantangan, mudah bergaul, ramah, dan sedikit centil,” ujarnya saat diwawancarai Mondes.co.id.
Selain itu, perempuan dari tiga bersaudara itu memiliki sejumlah prestasi antara lain Juara 2 Fashion Show Gentari tahun 2024, kemudian Juara 2 Monolog Aksara tahun 2024.
Tentunya yang paling membanggakan adalah menyabet Juara 1 ajang Mas Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati tahun 2024.
Keaktifan di sekolah juga ia tunjukkan sebagai Ketua Ekstrakulikuler Spectra dan Ketua 2 Green Heroes Pati.
Kemudian, ia terlibat aktif di Dewan Ambalan SMAN 1 Pati, serta mengasah kemampuannya sebagai pemain stik mayoret.
“Tentunya mengemban tugas menjadi Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati 2024, saya sedang sibuk sebagai ketua atau koordinator di setiap event Paguyuban Mas Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati. Di balik kesuksesan ada banyak hikmah, dengan demikian kesuksesan tidak datang secara instan, tetapi memerlukan kerja keras, pengorbanan, dan mental kuat,” tegas wanita kelahiran 4 Desember 2008.
Di lain sisi, ternyata Balqies sangat terinspirasi dengan Karina Moudy.
Diketahui, Karina Moudy merupakan sosok anak muda yang dikenal sebagai Mbak Duta Budaya Kabupaten Pati tahun 2022, Duta Otonomi Indonesia tahin 2023, Abang None DKI Jakarta tahun 2024, serta ditunjuk sebagai penerima tamu di Istana Negara.
“Karina Moudy, salah satu inspirasi bagi saya karena keberaniannya dalam mengejar impian dan kepercayaan dirinya yang kuat. Saya ingin menjadi seperti dia yang tidak takut untuk mengambil risiko dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik,” terangnya.
Pencapaian Balqies yang luar biasa, tak lepas dari motivasi yang selalu berjuang dengan gigih.
Dirinya berusaha berjuang tanpa campur tangan orang, sukses tanpa merendahkan, bekerja tanpa menjilat, dan menjadi kaya bukan karena materi semata.
“’Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha’. Artinya berjuang tanpa campur tangan orang, sukses tanpa merendahkan, bekerja tanpa menjilat, menjadi kaya bukan karena materi semata,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar