Menikmati View Bendungan Bersejarah dan Sunset di Balik Gunung Muria 

waktu baca 3 menit
Minggu, 19 Mei 2024 15:19 0 406 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Pariwisata lokal menawarkan destinasi indah dan mempesona yang sempurna untuk liburan akhir pekan bersama keluarga.

Dengan pemandangan alam yang menakjubkan, memberikan pengalaman tak terlupakan untuk memanjakan diri dan orang-orang tercinta.

Selain itu, berbagai fasilitas yang nyaman, membuat objek wisata lokal menjadi pilihan ideal untuk menghabiskan waktu berkualitas sambil menikmati keindahan alam dan budaya setempat.

Salah satu keindahan objek tersebut berada di Kecamatan Gembong, tepatnya perbatasan antara Desa Gembong dan Desa Pohgading.

Di sana, ada objek wisata bernama Taman Selo, yang mana terdapat taman yang menjorok ke waduk serta bendungan yang menjadi pintu air Waduk Seloromo.

Menurut pengelola objek wisata tersebut, Warsito, salah satu tempat wisata yang ramai di Waduk Gembong, ada pada di Taman Selo.

Titik wisata yang berada di tepi waduk dan pintu bendungan itu kian ramai ketika weekend dan hari libur tertentu.

“Objek wisata Taman Selo pengunjungnya ramai, karena pemandangannya bagus. Di sana kalau sore pengunjung dapat menikmati sunset, kalau pagi melihat sunrise. Dan Taman Selo, khususnya Taman Selo 2 bisa menjadi tempat nongkrong dengan view Gunung Muria,” ungkap pria yang merupakan Ketua Objek Wisata Taman Selo 2, Minggu (19/5/2024).

Warsito menyampaikan bahwa daya tarik objek wisata Taman Selo berada pada bendungan dan pintu air waduk.

Di sana, wisatawan dapat bersantai sambil menikmati pemandangan yang indah, seperti sunset dan Gunung Muria yang mempesona dari jauh.

Keunikan ditambah oleh adanya jembatan bendungan yang jadi penghubung dua desa. Apalagi bendungan tersebut peninggalan masa pemerintahan kolonial Belanda.

BACA JUGA :  Tiga Remaja Diduga Dianiaya Puluhan Anggota Gangster

Ia menyebut, tiap hari pengunjung yang mendatangi Taman Selo selalu ramai. Sebanyak 200 wisatawan datang ke lokasi tersebut dengan riang gembira.

Pengunjung yang datang merupakan wisatawan asal Kabupaten Pati maupun luar Kabupaten Pati.

“Pengunjung wisatawa datang setiap harinya 200 pengunjung. Kebanyakan datang sore hari pukul 15.00 sampai 17.00 WIB. Mereka sambil melihat tenggelamnya matahari sambil duduk-duduk di tepi waduk dan warung,” ujarnya.

Pihak pengelola, pemuda setempat, dan aparat kepolisian bersinergi menjaga keamanan dan kenyamanan objek tersebut. Apalagi akhir-akhir ini, Taman Selo kerap didatangi oleh wisatawan sekolah.

“Tidak mahal untuk memasuki area wisata ini. Cukup dengan membayar biaya parkir saja wisatawan dapat healing di Taman Selo 2. Untuk motor Rp2.000, untuk mobil Rp5.000,” terangnya.

Ramainya pengunjung, turut mendukung ekonomi masyarakat desa setempat.

Sekarang terdapat 35 warung yang dikelola warga setempat untuk berjualan makanan dan minuman di area wisata, sehingga pendapatan mereka naik dari wisatawan yang membeli aneka makanan dan minuman.

“Dampak positifnya lingkungan mendapat pekerjaan dan tambahan penghasilan. Soalnya di lingkungan sini banyak ibu-ibu membuka warung di tepi waduk,” ungkap Warsito.

Walaupun Taman Selo telah memberikan kontribusi bagi ekonomi desa, tetapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati belum jua menjadikan kawasan tersebut sebagai desa wisata.

Pasalnya, salah satu objek yang kerap disinggahi wisatawan, berada di bawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), bukan pemerintah desa.

“Harapannya usulan sebagai desa wisata bisa terealisasi karena izinnya terlalu rumit, terlalu ribet birokrasinya. Selain itu, usulan ditolaknya menjadi desa wisata ditengarai bendungan tersebut bukan wewenang Pemdes, melainkan BBWS,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini