Intip Prospek Usaha Kerupuk Saat Harga Kepokmas di Pati Naik

waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Okt 2023 09:45 0 808 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Di tengah naiknya harga kebutuhan pokok, membuat masyarakat beralih untuk mencukupi kebutuhan pangan dengan harga yang tak memberatkan. Kebutuhan lauk pauk dari ikan maupun daging ditekan untuk sementara waktu.

Hal tersebut menjadi angin segar bagi produsen kerupuk tengiri asal Kabupaten Pati, bernama Alam. Pasalnya, ia berpeluang meraih banyak pendapatan lantaran minat masyarakat membeli kerupuk sebagai kebutuhan lauk pauk naik di tengah inflasi yang melanda tanah air.

Kenaikan harga bahan pokok telah mendorong orang-orang untuk mengganti konsumsi mereka dengan kerupuk berbahan ikan sebagai pelengkap hidangan di rumah mereka.

Harganya terjangkau, dengan kisaran dari Rp3.500 hingga Rp20.000, bergantung pada jumlah kerupuk yang ada dalam setiap kemasan.

“Harga dapat berubah tergantung pada jumlah produk yang terdapat dalam setiap bungkus yang kami jual,” ungkapnya saat dihubungi Mondes.co.id, Rabu, 18 Oktober 2023

Pria asal Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo itu menyatakan bahwa dalam satu minggu, ia dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp3 juta.

“Saya memulai sejak 2020. Waktu pandemi masuk Indonesia dulu, di situ kami berada di titik terendah dalam usaha. Bahkan tidak sampai mencapai setengah juta, bahkan kadang hanya balik modal,” kata pria berusia 26 tahun tersebut

Sekarang, ada peningkatan dalam permintaan konsumen, baik pasar maupun individu. Pembelinya tidak hanya berasal dari Pati, tetapi juga dari Jepara, Kudus, dan Grobogan.

Meskipun jumlah konsumen telah meningkatkan omzet. Namun, ada peningkatan dari segi harga bahan baku produksi. Ini secara perlahan mulai mengancam stabilitas keuntungan yang ia raih.

BACA JUGA :  Cerita Mistis Pulau Seprapat, Tempat Pesugihan dan Kera Siluman

“Harga bahan baku produksi Rp900.000. Setelah lebaran, harga bahan baku produksi mencapai Rp1,5 juta,” ujarnya.

Dirinya mulai berpikir ulang untuk mengatur usahanya agar pendapatan tidak anjlok. Ia yakin, di tengah situasi serba mahal, masyarakat akan tetap menjadikan kerupuk racikannya sebagai alternatif lauk pauk.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini