Peringatkan Pedagang, Disdagperin Pati: Jangan Keterlaluan Menaikkan Harga!

waktu baca 2 menit
Kamis, 5 Okt 2023 17:04 0 690 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati melakukan operasi pasar setiap hari. Langkah tersebut guna memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) terkontrol.

Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santosa melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro, mengatakan bahwa situasi saat ini memaksa pedagang menaikkan harga di beberapa kepokmas. Hal ini ditengarai minimnya stok barang tersebut.

Namun, pihaknya tetap memperingatkan kepada pedagang agar tidak menaikkan harga kepokmas secara ugal-ugalan. Hal tersebut dikhawatirkan membebani masyarakat.

“Di situasi seperti ini harga kepokmas memang banyak yang naik. Seperti beras, gula pasir, cabai, dan lain-lain,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 5 Oktober 2023.

Ia menekankan agar semua pelaku usaha atau pedagang menaikkan harga sewajarnya.

“Imbauan kami untuk orang pelaku usaha atau yang berkecimpung di dunia penjualan, jangan manfaatkan situasi seperti ini untuk mencari untung besar-besaran. Kini barang berkurang, jangan naikkan harga terlalu tinggi. Karena ini masyarakat kita sendiri, kasihan mereka,” pesan Kuswantoro.

Sejauh ini, pihaknya mencatat harga beras premium di Oktober 2023 sebesar Rp14.000 per kilogram. Sementara harga beras medium Rp13.000 per kilogram. Harga ini dikatakan stabil karena tidak ada kenaikan sejak September 2023.

Disdagperin Kabupaten Pati pun mencatat harga gula pasir baik Rp1.000, kini menjadi Rp15.000 per kilogram.

Kemudian, harga cabai keriting sebelumnya Rp32.000 sekarang jadi Rp35.000, cabai teropong dari Rp45.000 jadi Rp50.000, cabai rawit yang sebelumnya Rp35.000 menjadi Rp40.000. Serta harga cabai hijau pantauan terakhir menjadi Rp45.000, sebelumnya Rp42.000.

BACA JUGA :  BLT DBHCHT Rp3,6 Miliar Digelontorkan untuk Ribuan Petani Tembakau dan Buruh Rokok di Pati

Adapun penyebab kenaikan beberapa kepokmas diakibatkan lantaran musim kemarau yang begitu panjang.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini