Komunitas Gerak Cepat Tanpa Sambat Bantu Atasi Masalah Sosial hingga Tangani ODGJ

waktu baca 2 menit
Minggu, 4 Jun 2023 07:25 0 968 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Komunitas gerak cepat tanpa sambat, yang berada di Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, memiliki visi membantu pemerintah mengatasi masalah sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Sebanyak 50 orang anggota ini, bekerja dengan sukarela dan tidak ada upah sepeser pun. Semua berlandasan tolong-menolong tulus ikhlas.

Mereka adalah volunteer atau sukarelawan yang menamakan diri Gerak Cepat Tanpa Sambat.

Rerata usianya antara remaja hingga dewasa.

Organisasi ini resmi terbentuk pada Mei 2023 kemarin, dengan surat keputusan Camat Batealit Mustaqim.

Gerakan tersebut terbentuk dan cepat tumbuh lantaran kesamaan pemikiran, yakni solidaritas peduli terhadap sesama.

Termasuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

“Harapan kami ingin membantu pemerintah untuk mempercepat penanganan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan,” ujar Mustaqim, Minggu, 4 Juni 2023.

Meski baru saja terbentuk, berbagai macam kegiatan sosial telah banyak dilakukan.

Mulai dari pendampingan lansia, orang terlantar, maupun penanganan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Selain itu, komunitas ini juga bergerak dalam tanggap bencana, seperti proses evakuasi serta gotong royong membantu warga terdampak.

Pendampingan bagi lansia, salah satunya lewat fasilitasi saat kondisi sakit.

Tujuannya supaya mereka segera mendapat akses layanan kesehatan.

Dikatakan Mustaqim, konsepnya adalah jemput bola.

Sebab saat ini terdapat kurang lebih 500 lansia dengan kategori miskin.

“Pihak puskesmas sangat terbuka dan luar biasa mendukung kegiatan kita,” kata dia.

Sebagai dukungan pemerintah akan Komunitas Gerak Cepat Tanpa Sambat, pihaknya mempersilakan salah satu ruangan dimanfaatkan sebagai kesekretariatan.

BACA JUGA :  Jalan Raya Berlubang di Kecamatan Bangsri Celakai Pengendara

Lokasinya terpisah gedung dengan kantor kecamatan, berada tepat di sisi timur menempati bangunan bekas puskesmas.

Fasilitas tersebut diberi nama Rumah Singgah.

Pasalnya selain untuk kantor juga difungsikan sebagai sarana penanganan sementara, bagi orang terlantar maupun ODGJ.

Mulai dari asesmen hingga membersihkan.

Sebab jumlah penyandang masalah kejiwaan di wilayah ini mencapai seratusan.

“ODGJ di Kecamatan Batealit sekarang totalnya 112 orang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Camat Batealit Mustaqim menyampaikan jika aksi gerakan ini akan diperluas.

Rencananya menyasar anak-anak usia sekolah, yakni membantu dalam menunjang proses pembelajaran.

Konsepnya dengan mengoptimalkan fasilitas perpustakaan di kantor kecamatan.

Di fasilitas tersebut, selain menyediakan buku-buku bacaan, fasilitas internet, juga ada pengajaran bahasa Inggris.

“Kemarin ada volunter yang sudah siap mengajar bahasa Inggris, setiap minggu sekali memberikan les gratis,” terangnya.

Bahkan, pihaknya pun mendorong agar komunitas tersebut membentuk suatu organisasi resmi berupa yayasan.

Di samping untuk memperoleh legalitas, juga dapat memperluas ruang gerak dalam berkarya. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini