Pengamanan dan Pengawasan Panitia Kejurnas Paralayang di Trenggalek Dinilai Kurang Memadai

waktu baca 2 menit
Minggu, 17 Jul 2022 10:18 0 821 mondes

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Selama beberapa hari ke depan, masyarakat Trenggalek akan disuguhi kepiawaian atlet-atlet ‘terbang bebas’ dari berbagai penjuru Indonesia bahkan luar negeri. Para profesional olahraga lagit tersebut akan berkompetisi memperebutkan Kejuaraan Nasional (kejurnas) Paralayang. Event itu, hingga pembukaan gelaran secara resmi diikuti oleh kurang lebih sekitar 75 peserta. Mereka bertanding pada kategori cross country Race to Goal (RTG).

Dengan mengambil start awal atau ‘take off’ (lepas landas) dipuncak Bukit Tunggangan, Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Kegiatan (kejurnas) ini sendiri, sebagaimana jadwal akan diselenggarakan sejak hari ini, Minggu (17/7) hingga Rabu (20/7/2022) mendatang.

Diharapkan, dengan adanya turnamen level nasional tersebut akan mampu menjadi daya ungkit ekonomi di Trenggalek. Utamanya di sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), olahraga, edukasi dan pariwisata. Mengingat, kondisi ekonomi masyarakat cukup terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19 yang sudah 2 tahun lebih menggoncang dunia.

Namun begitu, dilain sisi ada hal yang cukup disayangkan dan diharapkan kedepan bisa menjadi bahan evaluasi. Yakni, terkait hal pengawasan maupun pengamanannya yang di nilai kurang memadai. Terbukti, dengan minimnya panitia atau petugas di seputar lokasi ‘take off’. Terlihat, peserta lomba dan penonton membaur tanpa jarak aman padahal dengan posisi diatas bukit curam juga rawan longsor.

Dari pengamatan Mondes.co.id dilapangan, hanya ada sekat (pembatas) sederhana dari tali rafia sebagai tanda. Padahal, kontur bukit Tunggangan termasuk cukup terjal dan sempit. Selain itu, panitia penyelenggara terkesan kurang siap dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk jika terjadi kecelakaan diseputar lokasi ‘take off’.

Banyaknya masyarakat umum yang terlalu dekat dengan peserta, bahkan anak-anak kecil berseliweran diarea berbahaya tanpa pendamping orang tua maupun petugas. Padahal, kegiatan ini masih berlangsung hingga 3 hari kedepan. Masyarakat berharap, para pengampu kepentingan beserta stakeholder terkait memperhatikan hal dimaksud sehingga mampu meminimalisir kejadian yang tak diinginkan demi keamanan dan kenyamanan bersama.

BACA JUGA :  Bupati Kukuhkan 81 Kepala UPTD Satuan Pendidikan SD dan SMP Guna Persiapan Jelang PTM

(Her/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini