PATI-Mondes.co.id| Pernyataan Rumah Sakit KSH melalui bagian Humas Frisca nampaknya kurang merespon soal hilangnya uang RS KSH sebesar Rp 30 juta.
Hal itu menyusul lantaran Frisca yang dikonfirmasi pada Minggu (16/1/2022) pukul 11.17 WIB, tentang hilangnya uang RS KSH, yang diduga kelalaian pegawai atas nama Nurhanikmah, kenapa tidak dilaporkan polisi, padahal ada bukti pelaku melalui cctv, namun ternyata baru direspon pukul 19.48 WIB.
Frisca sendiri sesuai pernyataannya saat itu melalui pesan whatsapp mengaku baru merespon, dan terkait hal tersebut telah terselesaikan secara internal dengan Sdri Nurhanikmah.
Namun ditanya kenapa konsekuensinya tidak ditindak lanjuti melalui bukti rekaman cctv, dan Nurhanikmah yang harus menanggung dengan dasar kelalaian, dan alangkah bagusnya jika bisa dilaporkan ke polisi. Soalnya sesuai informasi itu terjadi tidak hanya sekali, dan dengan bukti cctv, pelaku utama bisa tertangkap. Namun ternyata hal itu tidak ditanggapi oleh Frisca, selaku humas di RS KSH Pati.
Tentang terbitnya pemberitaan sebelumnya yakni, Ironis!!! Uang 30 Juta Raib Dikantor Saat Ditinggal Sholat, Karyawan RS KSH Menangis, di salah satu media mondes.co.id, nampaknya banyak mendapat respon dan tanggapan miris di sosial media facebook (fb), group media informasi warga Pati, salah satunya Bintang Maulana yang mengatakan Manajemen KSH harus mengusut kasus kehilangan itu, jng hnya mlah focus penggantian uang dibebankan karyawan yg bertugas, tanpa ada tindakan untuk menemukan pelaku.
Hal senada juga disampaikan Eko Sunarto yang berharap agar Buat laporan polisi mbak,, kalau perlu lapor pak Kapolres, bukan hanya itu, seperti yang dikatakan Andre Santoso yang mengatakan ndelok cctv kan iso??? kasian a nek Kon ganti… gaji e palingan piro, kudu golek solusi sek. (lihat cctv kan bisa??? Kasihan kalau disuruh ganti… Gajinya paling berapa, harus bisa cari solusi dulu).
Pak Wicaksono melalui tanggapan media sosial mengatakan “Kok yo tego men, bukane dibantu lapor polisi ben kecekel malinge kok malah cuek dan minta uang ganti rugi. Tulung pengusaha2 yok do dibantu ntah bantu lapor atao bantu urunan”.
Menanggapi hal itu, Akademisi Hukum Pati Karyanto angkat bicara. Menurutnya, Proses kehilangan uang sebesar Rp 30 juta seharusnya bisa diusut tuntas, jangan terkesan menyalahkan Nurhanikmah.
Pasalnya, Di RS KSH itu jelas ada CCTV, dan disitu juga terlihat dugaan pelaku yang mengambil uang di tempat kerja Nurhanikmah, sehingga kesalahan itu tidak harus dibebankan ke Nurhanikmah.
“Kalau dianggap penyelesaian internal, itu bagaimana dulu, jangan hanya dibebankan ke Nurhanikmah, paling tidak pihak RS bisa mengusut masalah ini ke Polisi, bisa jelas siapa pelaku yang sebenarnya,” tegas Karyanto.
Diketahui sebelumnya, Nurhanikmah atau Hani (25), gadis belia warga Desa Mintomulyo Kecamatan Juana Kabupaten Pati, yang menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal 1 tahun lalu, harus meratapi nasib, karena kehilangan uang Rp 30 juta di tempatnya bekerja Rumah Sakit (RS) KSH Pati.
Perempuan yang hanya sebagai karyawan kontrak 1 tahun dibagian Administrasi, itu mengalami musibah kehilangan uang milik RS KSH Pati pada 10 Desember 2021, yang ditaruh di laci saat jam istirahat ketika dirinya meninggalkan ruangan untuk makan dan sholat.
“Saya sudah koordinasi dengan pihak manajer, sudah sejauh mana prosesnya, namun pihak manajer mengaku bahwa belum dilaporkan ke polisi, dan masih diselesaikan secara internal, padahal sudah jelas, bukti ada di CCTV, namun belum ada penyelesaian,” keluh Nurhanikmah.
(Hdr/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar