SURABAYA-Mondes.co.id| Tidak cukup dengan klarifikasi yang di sampaikan oleh Plh. Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, berkenaan dengan pelaksanaan ultah Gubernur Jawa Timur, bahwasannya ultah itu inisiator adalah dirinya.
Usai pelaksanaan Ultah, Heru Tjahjono, memberikan keterangan jika undangan tidak banyak hanya sekitar 30-50 orang, tapi yang jelas dalam bukti video yang beredar ada kerumunan, sehingga perlu permintaan maaf kepada masyarakat Jawa Timur khususnya dan Indonesia atas kelalaiannya.
Demikian ditegaskan Ketua Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media (FKPRM) di Jawa Timur, Agung Santoso kepada jajaran awak media (22/5/2021).
Menanggapi klarifikasi dari Plh.Sedkdaprov Jawa Timur, Heru Tjahjono, Jum’at (21/5/2021). tentang tersebarnya video ultah Gubernur Jawa Timur dari seorang jurnalis yang mengikuti acara ultah di rumah dinas Gubernur Jawa Timur pada hari Rabu (19/5/2021) di berbagai medsos dan munculnya berbagai pemberitaan usai tersebarnya video berdurasi sekitar 1 menit.
“Siapapun inisiator ultah Gubernur bukan menjadi topik yang di bahas, jika jumlah undangan, misalnya 75 orang tidak ada masalah, yang penting mengatur jarak, bermasker tapi kebalikkannya jika hanya 20 orang, ternyata jaraknya tidak di atur maka akan terjadi kerumunan,” ujar Agung yang dikenal sebagai inisiator uji kompetensi wartawan mandiri dan wartawan entrepreneur di Indonesia.
Menurut Agung, permintaan maaf mengakui kesalahannya akibat dari kelalaiannya merupakan upaya dari Pemprov Jatim untuk memberikan penjelasan kronologis kejadian, sehingga Gubernur Jawa Timur yang tidak tahu menahu tentang ultah yang akan dirayakan stafnya, dan merupakan kejutan tidak kena getahnya.
“Keterbukaan memberikan informasi dengan kronologis yang sebenarnya, maka masyarakat akan bisa menilai sendiri atas kejadian ini,” pungkasnya.
(*/AS/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar