PATI – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menargetkan untuk menekan angka kemiskinan di wilayahnya. Mengingat, kemiskinan ekstrem di Bumi Mina Tani berkisar diangka 2,34 persen.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan, tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten Pati dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Kita sampaikan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Pati pada akhir 2021 yakni sebesar 10,21%, saat ini di akhir 2022 sudah turun menjadi 9,33%. Kurang lebih turun sekitar 0,88%,” ujarnya dalam sosialisasi kegiatan APBD dan APBN Bidang Infrastruktur Wilayah Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat 27 Januari 2023.
Henggar melanjutkan, “Tentunya di akhir 2023 nanti, kita sudah punya target penurunan angka kemiskinan. Termasuk kemiskinan ekstrem Kabupaten Pati yang saat ini angkanya sebesar 2,34%.”
Berkenaan itu, ia berharap agar kedepannya Kabupaten Pati dapat lebih merinci data masyarakat by name by address. Agar akselerasi penanganan intervensi kaitannya dengan kemiskinan ekstrem dapat cepat tercapai.
Terlepas dari itu, dalam fokus kegiatan tersebut, Plt Asisten II Sekda Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko berpesan agar kegiatan hari ini juga membahas strategi membangun lingkungan hunian bagi masyarakat yang aman dan nyaman.
Terutama supaya dapat meminimalisir dampak bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Maka hari ini menjadi penting, bukan karena berapa anggarannya, siapa yang akan melaksanakan, tetapi mari kita coba integrasikan itu menjadi pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Pemicu tumbuhnya ekonomi menjadikan ikatan sosial yang baik dalam rangka memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Perihal upaya menjaga kedaulatan energi, lanjutnya, bukan hanya tentang memastikan tingkat kecukupan energi, tapi turut serta menciptakan energi baru terbarukan, dimana konsep kedaulatan energi sendiri butuh dukungan dari masyarakat.
Memperkuat dua poin yang disampaikan Asisten II Sekda Prov Jateng, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyebut pembangunan infrastruktur yang nyaman huni bagi masyarakat (khususnya di Kabupaten Pati) dapat diupayakan dengan cara mengembalikan fungsi utama hutan, yakni sebagai daerah resapan.
Ini dikarenakan hutan yang seharusnya dipenuhi dengan tanaman keras, kini telah berubah menjadi hutan jagung, terlebih juga terdapat beberapa wilayah di Kabupaten Pati yang menjadi daerah tambang atau galian.
“Membahas tentang pembangunan infrastruktur, tentunya memerlukan penanganan yang komprehensif,” terang Henggar. (Ist/As/Dr)
Tidak ada komentar