Insentif Nakes Sejak Januari Belum Terbayarkan, Bupati: Ini Hanya Soal Teknis

waktu baca 2 menit
Kamis, 3 Jun 2021 13:00 0 403 mondes

PATI-Mondes.co.id| Keterlambatan insentif bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 yang sejak Januari sampai sekarang belum terbayarkan nampaknya ditanggapi Bupati Pati Haryanto.

Melalui pesan Whatsapp yang disampaikan ke salah satu media, Haryanto mengaku bahwa keterlambatan itu adalah teknis.

“Ini soal teknis dalam pembayaran yang belum terselesaikan,” katanya Kamis (3/6/2021).

Menurutnya, Insentif terhadap Nakes pasti akan terbayarkan, hanya saja ada sedikit keterlambatan, sehingga para Nakes tidak usah khawatir.

“Tidak usah khawatir lah. Apalagi seperti petugas penanganan covid ini, kalau sampai tidak terbayarkan kan kasihan. Ini kan juga digarda terdepan. Kami tidak mungkin merugikan kepada petugas kesehatan,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati Suharyono mengatakan, saat ini proses pencairan untuk insentif Nakes memang sedang dicermati oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK). Setelah semuanya selesai, nanti insentif akan segera ditransfer ke masing-masing rekening Nakes.

“Itu sudah dicermati oleh Dinkes. Nanti dalam waktu dekat sudah bisa cair,” timpalnya.

Sekedar diketahui, Sebelumnya Para Nakes mengeluhkan atas keterlambatan pembayaran insentif bagi Nakes yang berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Pemerintah dianggap kurang peduli dalam memberikan perhatian, padahal perjuangan para Nakes ini dalam menangani pasien yang terpapar Covid-19, dianggap tidak mudah.

“Insentif kita belum dibayar oleh Pemerintah, alasannya apa kami tidak tahu. Kami terakhir menerima insentif pada Desember 2020, dan dikirim langsung ke rekening kami, tapi sampai sekarang kami belum dapat lagi,” keluh Im, salah seorang nakes yang bekerja di salah satu Rumah Sakit Daerah Pati

BACA JUGA :  Cak To Tekankan Pentingnya Budaya Literasi Kepada Mahasiswa Hukum

“Virus Covid-19 ini sangat berbahaya dan sangat mudah menular. Kalau bukan tugas di bidang kesehatan, siapa lagi yang mau menangani. untuk itu pemerintah jangan hanya memanfaatkan tenaga kami, tapi tidak mau memperhatikan hak kami,” timpalnya.

(Hdr/As/Mondes)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini