SURABAYA-Mondes.co.id| Pemimpin Redaksi Media, baik cetak, eletronik, online diharapkan selalu menekankan kepada jurnalisnya saat mengolah dan menyajikan berita tidak melanggar KEJ (Kode Etik Jurnalistik).
Demikian ditegaskan Drs.Agung Santoso, ketika memberikan pengarahan kepada para Pemimpin Redaksi Media yang berasal dari Banyuwangi, Bondowoso, Jember dan Lumajang ketika acara rapat koordinasi FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) di Jatim yang berlangsung di Lumajang (26/6/2021)
“Tujuan pemimpin redaksi untuk selalu menekankan kepada para jurnalisnya dalam membuat karya jurnalistiknya tidak melanggar KEJ, agar setelah berita di tayangkan tidak bermasalah di belakang hari,” ujarnya.
Masih menurut Agung, apapun jenis berita dan isi berita tetap pemimpin redaksi memegang kontrol karya jurnalistik dengan rambu-rambu KEJ.
Sementara itu, Kepala Museum Pers Nasional. (MPN), Widodo Hastjaryo menjelaskan setiap wartawan diharapkan mengetahui keberadaan museum pers nasional agar bisa memahami sejarah perjalanan pers di Indonesia.
“Semua wartawan hendaklah mengetahui Sejarah Pers yang sesungguhnya, adanya musium pers nasional merupakan adalah bentuk pers punya sejarah,” tandasnya.
(As/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar