PATI-Mondes.co.id| Tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Pati ke 698 dengan tema “Bangkit Bersama Melawan Corona Untuk Pati Makin Sejahtera” berlangsung Jumat sore (6/8/2021), di Pendopo Desa Kemiri.
Kegiatan tasyakuran dilakukan secara sederhana dengan hanya dihadiri oleh Bupati Pati, Wakil Bupati, Sekda, Forkopimda, Kepala OPD, Muspika Kecamatan Pati dan Kepala Desa Sarirejo.
Bupati Pati Haryanto mengatakan tema Hari Jadi disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Ia mengungkapkan di tengah keprihatinan terhadap situasi pandemi, namun Pemkab Pati tetap harus menyelenggarakan Peringatan Hari Jadi meskipun dengan sederhana.
“Oleh karena itu kita tidak bisa meriah tetapi menyelenggarakan dengan sederhana. Sesuai dengan regulasi kita mengadakan dengan sederhana untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa event di laksanakan namun tetap mentaati protokol kesehatan. Tidak ada pawai, hiburan, perayaan dan lain-lain namun tetap jalan karena sejarah itu tidak dilupakan,” ungkap Bupati mengawali sambutannya.
Bupati menyebut, rangkaian Hari Jadi hanya sederhana meliputi tasyakuran di Pendopo Desa Kemiri. Malam ini diselenggarakan sidang Paripurna di DPRD dilanjutkan selamatan di Pendopo Kabupaten Pati dihadiri undangan terbatas. Ia menggarisbawahi baik tasyakuran di Pendopo Kemiri maupun Pendopo Kabupaten tidak mengadakan makan bersama.
“Besok upacara dan ziarah itu saja tidak ada acara rangkaian yang panjang karena memang situasi menyesuaikan dengan kondisi pandemi,” tegasnya.
Di kesempatan ini Bupati menyampaikan terima kasihnya pada Forkopimda yang telah bahu membahu bersama Pemkab Pati dalam mengangain pandemi.
“Alhamdulillah upaya yang kita lakukan ini berhasil adanya PPKM mulai dari PPKM mikro, PPKM darurat, level 4 dan level 3 saat ini kondisinya bisa melandai. Namun bukan berarti melandai lalu terlena, karena masih ditemukan kasus kematian sehingga kita harus tetap waspada,” ujar Bupati.
Bupati berharap dengan semakin menurunnya kasus Covid-19, bisa secara bertahap beraktivitas secara normal. Ia menekankan Pemerintah tidak akan menghalang-halangi kalau kondisi telah normal, karena tidak ingin masyarakat kesulitan secara ekonomi.
Dalam peringatan ini, Bupati kembali mengingatkan filosofi yang diyakini para leluhur. Yaitu “gebyare panembah gebyare bumi” yang berarti kita kerja keras untuk meraih sesuatu, meraih kemuliaan dan kesejahteraan itu yang kita inginkan.
Bupati berharap dengan memegang filosofi ini masyarakat Kabupaten Pati bisa bangkit sejahtera tentrem dan ayem kemudian ada kesejahteraan yang dinikmati.
Ia menghimbau untuk masyarakat Kabupaten Pati tetap mentaati protokol kesehatan. “Sekalipun kita landai tetapi kita tetap taat 6M kalau itu dilakukan saya yakin kita bisa terhindar,” yakinnya.
Sementara itu,Wakil Bupati Saiful Arifin mengatakan saat ini pertumbuhan di Indonesia 7% artinya bahwa berjalan tetapi belum sektor riilnya belum berjalan.
Sesuai tema bangkitnya dari sektor pertanian, peternakan dan perikanan itu menjadi salah satu sektor ungkit dari UMKM lebih menguatkan kebangkitan ekonomi di Kabupaten Pati
“Untuk masyarakat mari kita tetap semangat bergandengan tangan saling membantu dan saling mengupayakan tentunya kepada sektor perbankan untuk memberikan satu kemudahan-kemudahan pada UMKM yang ada di Kabupaten Pati,” tandasnya.
(Dn/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar