PASANG IKLAN DISINI

DPRD Pati Soroti Wisuda Anak Sekolah

waktu baca 2 menit
Minggu, 16 Jul 2023 13:09 0 257 mondes

PATI – Mondes.co.id | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Muntamah buka suara terkait wisuda kelulusan yang dilaksanakan mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA setelah mendapat sorotan belakangan ini.

Pasalnya, acara wisuda itu menuai kritik dan mendapat sorotan belakangan ini. Hal ini dikarenakan, biaya wisuda yang dibebankan ke wali murid.

Walaupun acara wisuda sudah menjadi program sekolah, Muntamah berharap pihak sekolah memepertimbangkan kondisi ekonomi wali murid. Menurutnya, sekolah harus mengefisienkan biaya wisuda agar wali murid tidak dikenai iuran yang banyak.

“Kalau penyampaian ijzah atau apa namanya lah, kalau bisa diefisiensikan tanpa harus mengeluarkan biaya banyak. Kalau itu menjadi program sekolah, ya harapan kami ada perbedaan tanggung jawab dari wali murid,” pesan Muntamah.

Menurut wakil rakyat asal Dukuhseti itu, wali murid yang kurang mampu, seharunya tidak boleh dibebani biaya wisuda. Sekolah dapat menarik iuran bagi wali murid yang tergolong mampu, jika memang tujuan wisuda tersebut merupakan salah satu upaya agar sekolah lebih dikenal.

Tidak dapat dipungkiri, bagi sekolah swasta memang membutuhkan berbagai event untuk mempromosikan sekolahnya, melalui event itu, sekolah dapat menciptakan daya tarik. Sehingga masyarakat mau menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.

“Wali murid yang memang dari keluarga tidak mampu seharusnya tidak dipungut biaya apapun. Tetapi dari keluarga yang mampu kalau itu butuhnya untuk mensiarkan bagaimana supaya sekolah itu lebih dikenal yo monggo. Tetapi intinya saya berharap keluarga tidak mampu tidak terbebani oleh biaya-biaya yang tidak formal itu,” tuturnya.

Baca Juga:  Inilah Upaya Pemberdayaan Perempuan dan Kaum Rentan di Pati

Terkait penyewaan atribut yang digunakan untuk wisuda serta, politisi PKB itu meminta sekolah mempertimbangkan tersebut. Jangan sampai program yang sebenarnya tidak wajib dijadikan seolah-olah menjadi wajib.

Ia juga menekankan wali murid tidak boleh terbebani dengan acara-acara yang sebenarnya tidak wajib dalam penyenggaraan pendidikan.

“Dalam wisuda ada yang menyewa jas, make up, sekolah harus mempertimbangkan hal itu, itu bias dibebankan kepada yang mampu, jangan sampai terbebani hal-hal yang tidak perlu, tetapi pihak sekolah jangan sampai itu membebankan sebagai kewajiban wali murid untuk membiayai anaknya, jangan sampai seperti itu,” tutupnya. (ADV/Str)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini