DLH Pati Ungkap Syarat Utama Menjadi Sekolah Adiwiyata

waktu baca 2 menit
Sabtu, 23 Nov 2024 15:14 0 155 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Pengen menjadi sekolah adiwiyata? Nah, begini caranya.

Menurut informasi yang dituturkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, sekolah adiwiyata harus memiliki dampak bagi kehidupan seluruh warga sekolah, termasuk menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH).

Selain itu, sisi kearifan lingkungan juga menampakkan kondisi sarana sekolah yang mendukung.

“Sekolah adiwiyata yang sekarang ini adalah adiwiyata bagaimana pembiasaan diri warga sekolah terkait dengan penerapan PRLH,” ujar Indah Pratitasari selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pengawasan Lingkungan DLH Kabupaten Pati, Sabtu, 23 November 2024.

Sebagai informasi, terdapat 6 aspek penerapan PRLH.

Keenam aspek itu antara lain aspek kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman pembibitan pemeliharaan tanaman, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi.

PRLH ini yang terpenting harus mampu berimbas kepada masyarakat sekitar sekolah.

“Dan PRLH ini melakukan kegiatan yang berimbas kepada masyarakat sekitar sekolah,” imbuh Indah.

Ia menegaskan bahwa tidak butuh biaya yang mahal untuk membentuk sekolah adiwiyata. Menurutnya, pola pikir semacam ini patut diluruskan.

“Karena mindset mereka adalah kalau mau menjadi sekolah adiwiyata harus mengeluarkan biaya yang mahal,” paparnya.

Ia menambahkan, agar sekolah tidak membutuhkan biaya yang mahal, maka harus mampu memanfaatkan kegiatan pembelajaran terkait dengan tumbuhan.

Hal tersebut ia contohkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Sosial (IPAS), saat siswa mendalami materi mencangkok atau menyetek.

Upaya itu harus ada kegiatan yang lebih nyata, sehingga hasil dari belajar dapat dimanfaatkan untuk menanam di lingkungan sekolah.

BACA JUGA :  Panorama Senja Bendung Karet Menawan Hati Ribuan Pasang Mata

“Ada pembelajaran misalnya cangkok, ada pembelajaran misalnya stek, anak diajarkan seperti itu. Kemudian hasil stek, hasil cangkok ditanam kembali, itu kan tidak memerlukan istilahnya anggaran yang terlalu banyak,” ungkap Indah.

Alhasil, sekolah menjadi lebih rindang dan tampak sejuk untuk untuk level instansi pendidikan. Keadaan ini membantu suasana belajar lebih bersahabat dan efektif.

“Jadi nanti rindang itu efeknya, kalau sekolah otomatis,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini