REMBANG-Mondes.co.id| Pelaksanaan seleksi perangkat desa, disejumlah desa di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga ada banyak kejanggalan. Hal itu diungkapkan oleh salah satu peserta seleksi perangkat desa.
Mukhlisin yang merupakan Warga Desa Jolotundo, Kecamatan Lasem, yang juga sebagai Ketua Forum Milenial Kecamatan Lasem mengungkapkan, memang ada sejumlah dugaan yang dirasa janggal dalam pelaksanaan seleksi itu. Seperti adanya dugaan permainan yang terlalu mencolok antara skor, nilai peserta yang lolos dan tidak lolos.
“Khususnya pada nilai hasil ujian tertulis, terlihat nilai antara peserta yang lolos dan tidak lolos terlalu jauh bahkan terpaut banyak,” ungkapnya.
Skor dan nilai dari hasil pelaksanaan seleksi perangkat desa di Kecamatan Lasem yang dilaksanakan pada 14 November 2021 di Universitas Ngudi Waluyo Semarang, dinilainya tidak wajar.
“Nilainya terlalu ‘jomplang’, antara peringkat di atas dan di bawahnya itu terlalu jomplang,” terangnya
Selain itu, Mukhlisin juga mengungkapkan kejanggalan lainnya, seperti nilai salah satu peserta ada yang 0, sesaat setelah ditanyakan kepada panitia seleksi, nilainya berubah menjadi 16 poin.
“Kemudian ada peserta yang lolos, padahal waktu mengerjakannya tidak lebih dari 15 menit, bahkan dia juga kesulitan memasukkan email dan belum selesai mengetik. Jadi banyak sekali kejanggalannya,” katanya.
Beredar informasi di masyarakat ujian perangkat desa memakai CAT (Computer Assisted Test), tetapi di sana (Lokasi Ujian, red.) pakainya CBT (Computer Based Test), bisa dikendalikan admin semua
Atas kondisi itu, Mukhlisin bersama sejumlah peserta seleksi perangkat desa lainnya, yang tergabung di dalam Forum Milenial Kecamatan Lasem akan mengajukan audiensi kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang.
Mereka menuntut, pihak terkait melakukan pengusutan atas sejumlah dugaan kejanggalan yang muncul, serta menunda pelantikan peserta yang lolos seleksi calon perangkat desa.
Dalam forum pertemuan yang dilakukan di sebuah kedai di Desa Soditan-Lasem, pada Selasa (16/11/2021) pagi, itu dihadiri oleh 20-an peserta, dari beberapa desa di Kecamatan Lasem.
Seperti dari Desa Kajar, Ngemplak, Jolotundo, Soditan, gowak, Sriombo, Sendang Asri dan Desa Sumbergirang. Mereka ini adalah peserta seleksi perangkat desa yang tidak lolos.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Plt Camat Lasem Mohammad Mahfudz, S.H M.H saat dihubungi untuk dimintai tanggapannya melalui pesan singkat belum ada respon.
(Thi/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar