PASANG IKLAN DISINI

Aksi Konvergensi Diimplementasi Turunkan Angka Stunting Kota Ukir

waktu baca 2 menit
Rabu, 8 Mar 2023 04:37 0 221 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Aksi konvergensi atau upaya meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan penurunan stunting harus dilaksanakan. Hal ini upaya menurunkan kasus stuntnng di Kota Ukir.

Hal ini disampaikan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, saat Rembuk Stunting di Gedung Shima Jepara, Rabu 8 Maret 2023).

“Perlu kerja cepat dan nyata. Libatkan semua stakholder masyarakat hingga di tingkat bawah untuk penanganan stunting,” ujar Edy.

Disampaikan, upaya penurunan stunting harus lebih efektif, sistematis, dan terencana. Karena tahun 2024 nanti, telah ditetapkan target penurunan prevalensi stunting di angka 14 persen.

Berdasar data SSGI, tahun 2022 pihaknya telah mampu menurunkan 6,8 persen angka prevalensi stunting ke angka 18,2 persen dari sebelumnya sebesar 25 pereen pada tahun 2021.

Sehingga masih perlu menurunkan 4,2 persen lagi untuk mencapai minimal target 2024 nanti.

“Saya minta, pertahankan dan perkuat sinergi dan kolabosari pentahelix (akademisi, swasta, masyarakat, pemerintah, dan media) antarsektor, baik sektor kesehatan maupun non kesehatan,” kata dia.

Sampai tahun 2024, akan diperluas desa
prioritas pencegahan stunting menjadi 60 desa.

Untuk itu, perangkat daerah diminta memberi dukungan penuh dan sinkronkan program kegiatannya. Sedangkan.

“Sekarang kita sudah tidak berbicara masalah data, tapi apa yang harus kita lakukan untuk penanganan stunting,” kata dia.

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, diminta melibatkan Babinsa dan Babhinkamtibmas.

Bagi peran Tim Pendamping Keluarga (TPK), Kader Pembangun Manusia (KPM), Kader Posyandu untuk menghidupkan kegiatan Posyandu.

Karena Posyandu adalah garda terdepan deteksi dini stunting.

Baca Juga:  Melirik Potensi Budidaya Bandeng Desa Ujungwatu

Sedangkan untuk para camat, diminta memastikan alokasi Dana Transfer
Desa dan dana yang dikelola kelurahan untuk kegiatan penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa/kelurahan.

Lewat lima paket layanan pokok, yaitu, layanan kesehatan ibu dan anak (KIA), konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan pendidikan anak usia dini. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini