Puluhan Investor Siap Investasi Senilai Rp5 Triliun di Jawa Tengah

waktu baca 3 menit
Selasa, 4 Nov 2025 19:13 0 41 Dian A.

SEMARANG – Mondes.co.id | Gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, membuahkan hasil.

DBHCHT TRENGGALEK

Dari gelaran tersebut, sebanyak 34 investor siap menanamkan investasinya di Jawa Tengah.

Bahkan, nilainya mencapai Rp5 triliun.

Investor tersebut sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah tujuan investasi tersebut.

“Hari ini kita mengadakan CJIBF yang sudah kesekian kalinya. Hari ini juga dilakukan beberapa MoU (memorandum of understanding atau nota kesepahaman) yang minat terkait investasi di wilayah kita,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di sela gelaran CJIBF di Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa (4/11/2025).

Sebagai informasi, CJIBF merupakan agenda rutin yang digarap oleh Pemprov Jateng yang berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.

Tema CJIBF kali ini adalah “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry“.

Melalui tema itu, harapannya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan.

“Hari ini topiknya adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan dan produk-produk yang terintegrasi. CJIBF ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Duta Besar Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah. Lengkap,” katanya.

Luthfi menjelaskan, investasi merupakan salah satu kekuatan untuk membangun sebuah daerah.

Oleh karenanya, sektor tersebut terus digenjot oleh Pemprov Jawa Tengah.

Hasilnya, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III tahun 2025 mencapai Rp66,13 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).

Ia berharap, melalui CJIBF akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jawa Tengah.

BACA JUGA :  Banyak OPD Tanpa Pimpinan, Ini Kata Kepala BKD Trenggalek

Dengan begitu, mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menambahkan sudah ada 34 pelaku usaha yang akan melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota untuk membahas mengenai penanaman investasinya.

“Sejumlah jenis investasi yang dibahas di antaranya mengenai hilirisasi pertanian, perikanan, renewable energy, pengolahan sampah, industri pariwisata, dan lainnya,” jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, mengatakan Pemprov Jateng dan Bank Indonesia selalu berkolaborasi untuk menarik investasi.

Secara umum, lanjut dia, CJIBF sangat efektif dalam mendongkrak investasi ke Jawa Tengah.

Sebab, CJIBF ini menjadi ajang bertemunya para investor dengan pemerintah kabupaten/kota yang punya proyek investasi.

Gelaran kali ini juga menjadi puncak acara dari kegiatan Investment Challenge 2025 yang menjadi bagian dari perhelatan CJIBF tahun ini.

Ada empat pemenang proposal Investment Challenge 2025.

Juara pertama diraih oleh Kabupaten Grobogan dengan proposal Pemanfaatan Limbah Pertanian menjadi Biomassa.

Juara kedua ditempati oleh Kabupaten Demak dengan Pengolahan Sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel).

Juara ketiga diraih oleh Kabupaten Brebes dengan Pergudangan dan Industri Pengolahan Garam.

Juara keempat diraih Kabupaten Pati dengan pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).

“Ini semua penting, seperti yang disampaikan Pak Gubernur, yaitu ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Apalagi, Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan penumpu industri nasional,  sehingga industri dengan pangan bisa saling mendukung,” jelasnya.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini