Wisata Waduk Pati, Pilih ke Seloromo atau Gunung Rowo?

waktu baca 3 menit
Senin, 30 Jun 2025 09:41 0 85 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Jika ingin berwisata untuk mengisi libur semesteran, maka tak perlu jauh-jauh, karena di Kabupaten Pati sendiri terdapat destinasi wisata yang menarik.

Ada sejumlah waduk yang membuat pengunjung tersihir dengan pesonanya.

Tinggal pilih, mau ke Waduk Seloromo atau Waduk Gunung Rowo.

Keduanya sama-sama menyajikan pemandangan waduk yang luas serta eksotis.

Dengan pemandangan indah, tersaji lanskap yang estetik dengan background Gunung Muria dan sunset di sore hari.

Ingin mengajak wisatawan datang memenuhi objek pariwisata, pengelolaan objek wisata kawasan Waduk Seloromo mengungkap fakta yang jarang diketahui masyarakat, utamanya pengunjung.

Dijelaskan jika Waduk Seloromo memiliki potensi yang lebih unggul ketimbang Waduk Gunung Rowo, meski keberadaan Waduk Gunung Rowo sudah hits lebih dulu.

“Kalau di Waduk Seloromo lebih luas dan lebih bagus pemandangannya. Berbeda dengan Gunug Rowo yang secara debit air masih kalah dengan Waduk Seloromo sini,” ungkap Warsito, salah seorang pengelola objek wisata kawasan Waduk Gembong, Senin, 30 Juni 2025.

Ia menyampaikan jika dibandingkan Waduk Gunung Rowo, maka Waduk Seloromo lebih luas dan memiliki view yang menawan.

Pasalnya, kawasan wisata Waduk Seloromo lebih tertara, terutama warung-warungnya.

Hal ini memudahkan pengunjung untuk memotret, serta menyaksikan pemandangan wisata waduk yang indah.

Selain itu, ketika kemarau tiba, pinggiran waduk terlihat cantik dengan padang rumputnya yang luas. Kondisi ini pun membuat wisatawan jatuh hati dengan Waduk Seloromo.

BACA JUGA :  Persipa Menang Perdana, Bikin Warga Pati Bangga

“Pemandangan waduk (Gunung Rowo) terhalang oleh warung. Melihat waduk susah karena ada warung, sehingga melihat pemandangan tidak lhos (terbatas),” ujarnya.

Dari segi tarif, di Waduk Seloromo jauh lebih ramah kantong daripada Waduk Gunung Rowo.

Warsito menyebutkan tak ada tiket masuk untuk wisata Waduk Seloromo yang dikelolanya bersama kawan-kawan warga setempat.

Berbeda dengan Waduk Gunung Rowo yang memasang tarif kedatangan pengunjung mulai dari Rp10 ribu sampai Rp15 ribu.

Bahkan, menurut temuannya sempat ada oknum yang menarik pungutan liar (pungli) di area Waduk Gunung Rowo.

“Menurut saya Waduk Gunung Rowo kurang ramai karena masuknya naik menjadi Rp15.000, kemudian di situ parkirnya dekat tanggul, parkir keliling waduk tidak ada. Lalu ada oknum tak bertanggung jawab, sempet ada, saya sempet mengalami ada yang nge-mel (pungli),” urainya.

Keamanan dan kenyamanan lebih terjaga di Waduk Seloromo. Situasi tersebut memicu ramainya kawasan waduk yang mulai hits sejak 2019 silam.

“Kalau di sini (Waduk Seloromo) masuknya gratis, parkir hanya Rp2.000 (sepeda motor) dan Rp5.000 (kendaraan roda empat). Keamanan terjamin, tidak ada pungli,” tegas pria brewokan tersebut.

Ia menambahkan cuaca di Waduk Seloromo selalu sejuk, apalagi di areanya terdapat banyak pohon-pohon besar berakar kuat yang tinggi menjulang. Hal ini membuat wisatawan merasa betah.

“Dari pagi sampai sore adem semua karena udah banyak pohon-pohon besar yang sudah kami tanam sejak 2006, ada beringin, trembesi. Di tepi waduk dikasih tanaman akar kuat, seperti di tanggul ada beringin sudah lama,” sebutnya.

Pihak pengelola pariwisata senantiasa koordinasi bersama aparat setempat guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan maupun warga.

Keramahan dan kebersihan dijaga agar kawasan wisata lebih tertata.

BACA JUGA :  Bawaslu Jepara akan Bubarkan Kampanye Jika Lakukan Ini

“Kami membaur dengan masyarakat, koordinasi dengan Polsek (Kepolisian Sektor) Gembong bahkan ada mushola baru di Makam Ki Ageng Selo dibuatkan oleh Polsek dan kepala desa. Kami tekankan pengelola harus telaten dalam persoalan sampah, kalau sama pengunjung yang ramah, bahkan kalau ada yang gak mau ditarik (tarif parkir) gak masalah,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini