PATI – Mondes.co.id | Tari Gongcik merupakan sebuah kesenian tradisional asal Kabupaten Pati.
Dari namanya, mempertemukan dua kata yang mengandung arti, yakni ‘Gong’ berarti alat musik utama gamelan.
Sedangkan ‘Cik’ berarti gerakan ‘Ncak-ncik’, sebagaimana orang zaman dahulu mengistilahkan gerakan bela diri pencak silat.
Dalam gerakannya, ada yang kembangan dan ada yang lambat. Gongcik merupakan perpaduan antara seni tari dan bela diri yang dikemas jadi satu.
Pertunjukan Tari Gongcik masih ada di sejumlah tempat di Kabupaten Pati, yakni di Desa Pesucen Kecamatan Trangkil dan Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa.
Penampilan Gongcik kerap tersaji di acara-acara adat lokal wilayah tersebut.
Anak asal Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Nabila (12) menjadi salah satu pelestari seni tradisional yang lahir di Bumi Mina Tani ini.
Siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Wedarijaksa itu tampil beda dengan Tari Gongcik ketika acara perpisahan di sekolahnya.
Gadis bernama lengkap Nabila Qotrunnada Febriana itu bertekad melestarikan budaya lokal agar generasi muda mengenal tradisi nenek moyang.
Ia yakin bahwa Gongcik tak kalah bagus dengan kesenian lainnya di era modern saat ini.
“Saya senang bisa menunjukkan kesenian lokal sendiri untuk melestarikan kesenian lokal dan bisa mempertunjukkan ke teman-teman, kita punya kesenian tak kalah bagusnya. Saya sudah berlatih Gongcik selama hampir tiga tahun,” ujar siswi kelas VII itu saat diwawancarai Sabtu, 28 Juni 2025.
Di sela-sela kegiatannya sebagai pelajar, Nabila berlatih dua minggu sekali.
Ia mengasah kemampuannya di sanggar milik ayahnya, yakni Sanggar Dolanan Tradisional pada sore hari.
“Latihan di Sanggar Dolanan Tradisional Pagerharjo setiap hari Minggu dan Selasa sore hari,” ungkapnya.
Sementara, salah satu pelestari Gongcik, Muhammad Toyyib (43) mengungkapkan kebudayaan adat khas Kabupaten Pati harus terus dijaga.
Generasi muda harus tahu tentang budayanya sendiri, apalagi keunikan yang dimiliki sangat memberikan kesan identitas daerah.
“Sebetulnya di semua wilayah Pati ada beberapa kesenian Gongcik terutama di Desa Pesucen dan ada beberapa lagi, salah satunya di Sanggar Dolanan Tradisional (Desa Pagerharjo). Ini kebetulan kami ingin generasi di masa sekarang ini tahu ada kesenian lokal yang pantas kita lestarikan,” tegas Toyyib kepada Mondes.co.id.
Menurutnya, Gongcik biasanya ditampilkan di acara sedekah bumi, pernikahan, maupun acara adat tertentu, seperti Peringatan 1 Muharram.
“Saat Gongcik main biasanya acara sedekah bumi, pernikahan, acara menyambut bulan-bulan tertentu. Kemarin bersama teman-teman seniman menyambut bulan 1 Suro,” sebutnya.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar