Kades Tegaldowo Bantah Isu Pemdes Minta Kompensasi Rp1,5 M Pertahun dari Pabrik Semen

waktu baca 2 menit
Sabtu, 14 Jun 2025 10:39 0 164 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Operasional pabrik semen milik PT Semen Gresik di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, kembali menjadi sorotan publik setelah sempat terhenti sementara waktu.

Penghentian operasional ini menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial, memicu pencarian informasi yang intens dari masyarakat.

PT Semen Gresik telah merilis empat poin pernyataan resmi terkait penghentian operasional pabriknya di Gunem.

Salah satu penyebab utama yang diungkapkan adalah ketiadaan bahan baku akibat adanya blokade akses jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Tegaldowo.

Di tengah isu yang beredar di media sosial mengenai permintaan kompensasi sebesar Rp1,5 miliar per tahun dari Pemdes Tegaldowo kepada PT Semen Gresik atas penggunaan aset desa untuk akses kendaraan tambang, Kepala Desa Tegaldowo, Kundari, membantah keras kabar tersebut.

“Ada isu dihembuskan, desa minta kompensasi uang Rp1,5 miliar per tahun. Itu tidak ada sama sekali,” tegas Kundari baru-baru ini.

Ia memastikan bahwa isu tersebut tidak benar dan Pemdes Tegaldowo sama sekali tidak pernah meminta kompensasi dalam bentuk uang.

Menurut Kundari, kesepakatan antara Pemdes Tegaldowo dan PT Semen Gresik yang tercapai pada tahun 2020, setelah periode 2019, berfokus pada pengembalian fungsi jalan desa seperti semula.

Ia menjelaskan bahwa jalan yang sebelumnya hilang dijanjikan akan diganti dengan tanah, namun hal tersebut tidak terealisasi.

Lebih lanjut, PT Semen Gresik disebut pernah menawarkan untuk mengambil alih jalan desa secara keseluruhan, namun tawaran ini ditolak oleh Pemdes Tegaldowo.

BACA JUGA :  Optimisme Persipa Pati Jelang Hadapi Persipal Palu di Partai Tandang

Kundari menegaskan bahwa selama PT Semen Gresik masih berusaha merebut jalan milik desa melalui proses gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk membatalkan sertifikat hak pakai desa, Pemdes Tegaldowo tidak akan tinggal diam dan akan terus mempertahankannya.

“Pihaknya hanya menjalankan fungsi mengamankan aset desa. Tujuannya supaya bermanfaat untuk semua, bukan hanya kepentingan satu pihak saja,” ujar Kundari.

Dana TJSL (CSR) dari PT Semen Gresik

Meskipun demikian, Kundari mengakui bahwa selama sekitar 11 tahun beroperasi, PT Semen Gresik selalu memberikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) kepada desa.

“Sejak tahun 2018 hingga 2024, Pemdes Tegaldowo mendapatkan dana TJSL sebesar Rp500 juta per tahun. Jumlah ini, menurut Kundari, lebih besar dibandingkan dengan beberapa desa lain di sekitar area pabrik semen yang hanya mendapatkan Rp250 juta per tahun,” bebernya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini