PMK di Jepara Turun, Pasar Hewan Masih Sepi

waktu baca 2 menit
Jumat, 7 Feb 2025 13:32 0 269 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Masyarakat nampaknya masih enggan untuk membeli hewan ternak sekarang ini.

Meskipun kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah mulai menurun, namun sejumlah pasar hewan terlihat sepi jika dibandingkan dengan sebelum ada PMK.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir mengatakan, sebenarnya pedagang sangat antusias terhadap pasar hewan, namun para peternak lebih cenderung menahan diri, dan memilih hewan yang sehat dan tervaksin.

“Mereka masih merasa takut untuk membeli binatang ternak, karena PMK,” kata dia, Jumat (7/2/2025).

Padahal, saat ini kasus PMK sudah mulai menurun. Total saat ini masih sebanyak 49 ekor hewan yang masih aktif terjangkit virus PMK per 5 Februari 2025.

Secara umum, Mudhofir mengungkapkan jika keadaan pasar hewan aman dan terkendali, meskipun ada pedagang nakal yang masih membawa sapi yang terduga PMK. Namun, sebelum sapi tersebut turun dari truk, sudah dikeluarkan dari area pasar.

“Mayoritas pedagang nakal dari luar daerah. Kami dibantu Polres dalam penertiban ini,” tambahnya.

Ia menegaskan jika pihaknya memulangkan hewan yang terindikasi PMK dari pasar, karena sebagai bentuk upaya pencegahan dan penindakan untuk hewan-hewan ternak yang terindikasi.

Selain itu, ia juga mengedukasi kepada para pembeli untuk tidak membeli hewan yang sakit, karena jika tidak berhati-hati, hewan yang sakit tersebut akan mempengaruhi hewan ternak lainnya.

“Kami juga tekankan untuk mengkarantina terlebih dahulu hewan ternak yang baru dibeli dari pasar, ditakutkan menjadi penular,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ribuan Batang Rokok Ilegal Disita Bea Cukai Kudus

Dengan penurunan antusiasme masyarakat yang bertransaksi di pasar hewan, mengakibatkan penurunan pendapatan masyarakat terkait.

Namun, tidak ada keluhan dari masyarakat tersebut, mereka menyadari situasi dan kondisi saat ini guna melakukan pencegahan penyebaran virus PMK ini.

“Perlu kerja sama antara Pemkab Jepara, pedagang, dan pembeli di pasar hewan dalam mengatasi kasus ini. Kami rasa mereka sudah menyadari kondisi tersebut,” tutur dia.

Adapun kegiatan vaksinasi juga mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat, khususnya peternak, mereka memahami akan pentingnya vaksinasi guna meningkatkan kekebalan hewan ternak.

Total ada 800 dosis vaksin yang didistribusikan untuk hewan ternak di Desa Bawu dan Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

Salah satu pengunjung Pasar Sarmin mengaku harus selektif saat membeli ternak, lantaran banyak orang yang masih takut. Ia sendiri memburu ternak untuk persiapan hari raya nanti.

“Masih ada rasa takut. Harus selektif membeli ternak,” katanya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini