Harga Telur Fluktuatif Pusingkan Penjual Kue 

waktu baca 2 menit
Selasa, 28 Jan 2025 12:02 0 253 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Harga telur di Kabupaten Pati terus berubah-ubah, sehingga mempersulit industri kecil dan menengah dengan bahan baku utama telur memanage pengeluaran guna kebutuhan modal usaha.

Situasi demikian menyebabkan pengusaha kue ketereran seperti yang dirasakan oleh Ilham, seorang pengusaha kue asal Desa Kebonsawahan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

Ia kesulitan menyesuaikan harga karena khawatir rugi.

Jika harga telur naik, maka otomatis biaya produksi ikut naik. Akan tetapi, ketika harga telur anjlok, maka ongkos produksinya tak terlalu mahal.

“Kalau buat kenaikan harga kue, tidak, soalnya kan kalau dinaikin harganya, dilema juga. Takut pelanggannya pada kabur,” terangnya, Selasa, 28 Januari 2025.

Menurutnya, kenaikan sejumlah bahan pokok kecil dampaknya bagi industri makanan dan minuman, sehingga dirinya memilih memangkas margin daripada menaikkan harga jual.

“Menurut saya strategi ini dapat menolong tekanan pada margin pendapatan. Oleh karena itu, mayoritas pelaku industri makanan dan minuman memilih untuk menyerap peningkatan biaya produksi dan mengurangi margin pendapatan,” ucapnya.

Ilham sendiri memulai usaha berjualan kue di daerah Juwana sejak 2021 lalu.

Ia mendirikan usaha kue di daerahnya lantaran program pembukaan cabang baru dari industri pusatnya yang berlokasi di Jakarta, total telah ada 6 cabang, termasuk salah satunya di Kabupaten Pati.

Ia bercerita jika berjualan kue berawal dari hobi. Awalnya, Imam menjajakan kue secara keliling di daerahnya hingga lambat laun dirinya memberanikan diri membuka toko.

BACA JUGA :  Tradisi Wiwitan, Ucapan Rasa Syukur Para Petani Pada Semesta

“Berawal dari hobi di bidang makanan kue. Seiring berjalannya waktu bisa membuka toko sendiri pada Juli 2021,” ujarnya.

Berbagai macam aneka kue yang ia jual meliputi kue tart, roti, dan cake. Untuk harganya mulai dari harga Rp5.000 sampai paling tinggi tergantung dari permintaan pelanggan itu sendiri.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini