Pilu, ABK Selamat Ceritakan Kronologi Tenggelamnya KM Soneta

waktu baca 2 menit
Minggu, 14 Jul 2024 10:00 0 726 Redaksi

REMBANG – Mondes.co.id | Salah satu anak buah kapal (ABK) KM Soneta selamat dalam insiden, menceritakan kronologi tenggelamnya kapal di Perairan Karimunjawa.

Sarji, ABK KM Soneta, yang sebelumnya sempat terombang-ambing di laut lepas, menyimpan kisah pilu dalam tragedi tersebut.

Warga Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang tersebut menceritakan, kapal yang ditungganginya tenggelam di Perairan Karimunjawa Jepara, karena mengalami kebocoran, usai dihantam ombak besar setinggi 3 Meter.

“Air sudah memenuhi bagian belakang kapal, mau dikuras sudah nggak ngatasi,” ujarnya.

Pasca tenggelam, nahkoda bersama 15 ABK pun melompat ke laut, bahkan dengan alat seadanya untuk bisa tetap bertahan.

Pelampung pun hanya menggunakan jiriken kosong, ban, dan kayu tempat lampu kapal.

“Kejadiannya itu hari Selasa (9 Juli 2024) kira-kira sudah lewat tengah malam, suasana masih gelap,” imbuh Sarji yang di dalam data sempat tertulis nama Sarju.

Mereka bertahan di tengah situasi yang sangat tidak memungkinkan.

Mulanya, dalam satu rombongannya total ada 6 orang.

Namun, pada hari kedua itulah, kedua orang rekannya meninggal lantaran sudah tidak kuat menahan hantaman air laut, hingga akhirnya terlepas. Kemudian tersisa empat orang yang masih bertahan di antara hidup dan mati.

“Yang pertama pak Muntari, warga Labuhan Kidul terlepas, kemudian yang kedua saya lupa namanya, tapi biasa dipanggil Yeye, warga Jambangan kalau nggak salah, menyusul,” tuturnya.

Selama terombang-ambing dengan luka di badan karena digigit ikan, ia tetap menguatkan rekan yang lain supaya bisa bertahan, meski kondisi badan sudah semakin lemas.

BACA JUGA :  Petani Pundenrejo Kembali Geruduk Kanwil ATR/BPN Jateng

Setelah tiga hari, akhirnya pada Kamis (11/7/2024), ada kapal lain yang datang memberikan pertolongan.

“Kami diangkat 4 orang. Jalan berapa mil begitu, nemu 1 orang lagi namanya pak Kamim, kemudian setelah itu nemu anaknya pak Kamim. Selanjutnya kita dibawa bersandar ke Pelabuhan Tegal, sampai Sabtu (13/7) dini hari,” kata Sarji.

Ia pun terus mengucap syukur, karena masih diberikan kesempatan hidup dalam insiden yang cukup memilukan itu.

Hingga pada akhirnya, bisa kembali pulang ke Labuhan Kidul, berkumpul kembali bersama keluarganya.

Sebagai informasi, 10 dari 16 orang kru kapal, sudah ditemukan. Sedangkan 6 ABK yang hilang, masih dalam proses pencarian. Para keluarga pun menggelar doa tahlil pada Sabtu malam.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini