Perjuangan Tanpa Lelah untuk Hijaukan Kendeng, 500 Bibit Buah Ditanam

waktu baca 3 menit
Senin, 1 Apr 2024 06:12 0 487 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Ratusan bibit tanaman kembali ditancapkan untuk menghijaukan kembali lereng pegunungan Kendeng.

Tepat pada 31 Maret 2024 di kawasan hutan wisata Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, sejumlah pihak melakukan giat penghijauan.

Kegiatan penghijauan itu melibatkan antara elemen, meliputi Camat Tambakromo beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam), Kepolisian Sektor (Polsek) Tambakromo, Komando Rayon Militer (Koramil) Tambakromo, Asper KPH Tambakromo, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kendeng Hijau, Pemuda Pancasila, kelompok peduli lingkungan lainnya, serta masyarakat pengharapan lahan hutan.

Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo beserta jajarannya yang sekaligus menyerahkan bantuan bibit tanaman.

Kegiatan yang diprakarsai oleh LSM Kendeng Hijau itu kemudian melangsungkan proses tanam sebanyak 500 bibit pohon. Diketahui, bibit pohon itu meliputi mangga, alpukat, jambu, dan tanaman keras lainnya.

Pada kesempatan itu, Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon tersebut sebagai proses bagian dari alih fungsi pengelolaan lahan Perhutani kepada masyarakat melalui KHDPK. Total lahan seluas 40 hektar menjadi sasaran di desa tersebut.

“Kegiatan penanaman pohon di kawasan hutan Larangan,  mengingat bahwasanya secara hukum proses alih fungsi pengelolaan lahan dari Perhutani kepada masyarakat melalui KHDPK,” ujarnya ketika diwawancarai Mondes.co.id, kemarin.

“Bibit kami peroleh dari Dinas Lingkungan Hidup, 350 batang, kemudian akan ada tambahan lagi 150 batang pohon buah berbatang keras lainnya,” sambung Mirza.

Di samping itu, pihaknya mendorong seluruh pihak agar dapat menemukan titik temu, kaitannya dengan permasalahan pengelolaan kawasan hutan.

BACA JUGA :  Karateka Asal Pati Berbenah Menatap AKF Championship 2024 Filipina

Terlebih, kawasan hutan yang ada di Desa Larangan berada di Pegunungan Kendeng. Keberadaanya menjadi hulu dari kawasan hilir yang meliputi Sungai Godo, wilayah Desa Gunungpanti, Sinomwidodo, Angkatan Kidul, dan Angkatan Lor.

“Langkah yang kami ambil merespons aspirasi warga dari bawah, apalagi Larangan menjadi menjadi catchment area Kali Godo yang mengaliri Gunungpanti, Sinomwidodo, Angkatan Kidul, Angkatan Lor, dan sebagian Gabus,” sebut Mirza.

Dirinya berharap, hadirnya tanaman keras di Desa Larangan, mampu menampung terjangan air yang mengguyur daerah hulu, sehingga air tidak langsung menerjang kawasan hilir. Mengingat sejak 2022, banjir menjadi momok bagi warga Tambakromo sampai hari ini.

“Kita pengen ada win-win solution agar hutan tidak ditanami tanaman semusim saja, namun ada tumpang sari berupa tanaman buah. Harapannya kedua jenis tanaman itu berjalan seiringan dan dimanfaatkan oleh masyarakat selama mengelola hutan,” urainya.

Ia menilai, wilayah Tambakromo menjadi pilot project penghijauan, mengingat masih minim tanaman yang mampu menutup kapasitas air yang datang dari kawasan pegunungan.

“Karena itu masyarakat perlu peduli, harus kita mulai meski jumlahnya kecil. Ketika masyarakat tahu hasil kebermanfaatan menanam tanaman keras ini, maka masyarakat akan ikut menanam,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini