Inilah Dua Desa Wisata Unggulan Trenggalek, Sajikan Potensi Alam hingga Peninggalan Budaya

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Jan 2024 16:58 0 820 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Desa Pandean dan Durensari merupakan dua desa wisata di antara puluhan desa yang berada di wilayah Kabupaten Trenggalek.

Durensari, terletak di Kecamatan Watulimo yang menyuguhkan sensasi petik durian langsung dari alamnya, dengan berbagai macam varietas buah berduri yang ada di lingkungan hutan durian terbesar se-Asia.

Kemudian, Desa Wisata Pandean yang ada di daerah Kecamatan Dongko. Meski baru dirintis sekitar 2,5 tahunan, pesona desa wisata yang memadukan unsur budaya dan alam itu sempat meraih prestasi bertaraf nasional.

Adapun prestasi yang diraih yakni Juara Harapan 1 kategori Desa Wisata Berkembang dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Salah satu potensi alam yang sangat recommended untuk dicoba adalah sensasi jeram di Sungai Konang. Sepanjang jalur yang dilintasi jalur ‘river tubing’ dan ‘river boarding’ ini di kiri kanan lintasan terdapat batu–batu besar dikelilingi pepohonan rindang. Tidak jauh dari finish river tubing ada air terjun 3 tingkat untuk kegiatan ‘canyoning’.

Potensi budaya yang tak kalah unik dan menarik adalah  ‘Kothek an lesung’ berusia lebih dari 150 tahun. Yaitu, jenis peninggalan kultural sejak zaman penjajahan hingga kini yang masih dilestariakan.

Mengenai kedua desa dimaksud, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Sunyoto dihubungi Mondes.co.id melalui saluran telepon menjelaskan, selain dua desa wisata itu, Trenggalek sebenarnya memiliki banyak desa potensial lain.

Pasalnya, Trenggalek memang tengah merintis 100 desa wisata baru yang dikemas dalam program SADEWA (Seratus Desa Wisata) dengan target realisasi hingga Tahun 2023.

BACA JUGA :  APPI Trenggalek Deklarasikan Dukungan pada Salah Satu Bacalon Kades Ngulanwetan 

“Tiap desa memang memiliki kekhasan masing-masing. Kita ada program Seratus Desa Wisata (SADEWA). Tahun 2021 ada 35 desa wisata baru di Trenggalek, kemudian 2022 dikembangkan lagi 35 desa wisata dan sisanya ditahun 2023,” ungkapnya, Sabtu, 6 Januari 2024.

Desa wisata, imbuh Sunyoto, merupakan buah karya para pengelola dalam memadukan wisata, kultur, dan ekonomi yang berbasis komunitas. Sehingga, daerah tersebut mampu berdaya dari semua aspek.

“Selain itu, juga untuk mempromosikan apa saja yang ada di desa tersebut. Agar, geliat perekonomian masyarakat bisa benar-benar dirasakan manfaatnya,” imbuh dia.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menambahkan jika Desa Wisata Pandean dan Durensari tersebut merupakan contoh saja dari sebuah upaya dalam menggerakan perekonomian rakyat. Masyarakat yang tergabung pada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing desa telah mampu memanfaatkan keindahan alam menjadi sumber pendapatan.

“Berawal dari sinilah ekonomi masa depan bisa bangkit, namun begitu dengan tidak melupakan kepentingan ekologi,” ujar Bupati.

Selain itu, sambung Nur Arifin panggilan akrab Bupati Trenggalek, adanya desa wisata juga telah menggerakkan kepedulian masyarakat sekitar untuk menjaga lingkungan mereka. Diharapkan, kedepannya seluruh elemen dan stakeholder terkait akan lebih peduli serta berkesadaran membantu mengenalkan obyek-obyek itu ke level yang lebih luas.

“Demi mendukung pertumbuhan serta kontribusi pemberdayaan ekonomi masyarakat, seluruh elemen yang ada diharap mau mengenalkan potensi-potensi desa wisata yang ada sehingga bisa lebih di kenal oleh lingkup yang lebih luas,” harapnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini