Deteksi Dini Risiko Penyakit Kronis, Mobile JKN Hadirkan Fasilitas Skrining Kesehatan

waktu baca 3 menit
Rabu, 15 Nov 2023 15:53 0 760 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (MJKN) menyediakan fasilitas skrining kesehatan untuk mengidentifikasi risiko penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan gagal ginjal.

Aplikasi yang diluncurkan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) itu mengarahkan peserta JKN melakukan skrining kesehatan satu tahun sekali, dengan mengisi dalam bentuk checklist pada pertanyaan yang tersedia, guna melihat skor.

Diketahui, MJKN telah mempermudah pelayanan kesehatan bagi setiap rumah sakit, termasuk di salah satu rumah sakit ternama di Kabupaten Pati, Rumah Sakit Keluarga Sehat Hospital (KSH).

Menurut Direktur RS KSH, dr. Kelvin Kurniawan, pihaknya merasa terbantu dengan adanya skrining kesehatan di MJKN, karena para pasien dapat diidentifikasi kondisi kesehatannya, bila mengalami salah satu penyakit dari keempat itu, maka pasien dapat melakukan upaya penanganan penyakit tersebut sejak dini.

“Di KSH ini kita merasa terbantu dengan adanya skrining kesehatan yang ada di JKN, karena seluruh mitra KSH wajib mengisi. Kita dorong untuk mau mengedukasi keluarganya untuk mau mengisi, jadi bukan terpaksa tapi atas kesadarannya sendiri. Karena tadi, kita akan sangat terbantu sekali ketika kita mengetahui salah satu SDM kita ada yang ternyata dia beresiko tentu kita minta untuk dia bisa merubah pola hidup dulu ya,” ucapnya kepada Mondes.co.id, kemarin.

Bahkan, RS KSH memfasilitasi pojok MJKN sebagai sarana konsultasi kesehatan. Adanya kader MJKN disiapkan guna melakukan sosialisasi mengenai manfaat adanya MJKN bagi masyarakat. Hal ini dilakukan tanpa ada kendala yang berarti, sehingga upaya RS KSH menangani permasalahan pasien secara preventif terealisasi secara efektif.

BACA JUGA :  Komisi B DPRD Pati: Polisi Harus Usut Kasus Wartawan Abal-abal

“Memang kita sedang berusaha untuk sosialisasi Mobile JKN (MJKN) kepada masyarakat padahal fiturnya juga banyak sekali, kita melakukan sosialisasi, baik itu melalui pojok MJKN, kader MJKN yang melakukannya tidak hanya di lingkungan rumah sakit tapi di lingkungan luar juga. Kami pun sosialisasikan ketika ada seminar atau penyuluhan,” terang dr. Kelvin saat diwawancarai di sela aktivitasnya.

Ia melanjutkan, apabila si pasien mengalami penyakit yang dimaksudkan, maka bisa berkonsultasi ke dokter spesialis rumah sakit. Dikatakannya, si pasien akan memperoleh penanganan medis sesuai jenjangnya.

“Tentu adanya MJKN masyarakat bisa tahu lebih dini sehingga bisa segera mencari bantuan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama bila mereka mengalami potensi risiko diabetes melitus, darah tinggi, gagal ginjal, dan jantung koroner. Sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebagai tindakan preventif. Kalau memang nyata sudah terlanjur, terkena penyakit tersebut ya berarti masyarakat atau pasien tersebut akan dirujuk ke fasilitas sesuai dengan jenjang kompetensinya,” imbuh sambil menunjukkan pojok MJKN di rumah sakit tersebut.

Menurut dr. Kelvin, tenaga medis perlu mengedukasi ke masyarakat bahwa skrining kesehatan sejak dini bisa mengatasi keluhan atau risiko penyakit kronis tersebut, sehingga tidak jatuh ke level yang lebih berat. Skrining kesehatan melalui MJKN tidak lah sukar, si pasien hanya butuh 5 menit mengisi daftar pertanyaan yang ada pada tahapan skrining.

“Kalau yang belum punya MJKN tentu kita bantu mendownload melalui smarphone, jadi di depan rumah sakit itu ada Duta MJKN, kita menyediakan satu orang full time, jadi betul-betul membantu di sana dari pagi sampai sore,” jelasnya.

Sementara, pasien mengaku tertolong dengan adanya MJKN. Menurut salah satu pasien KSH, Dwi Kaswati (29) mengatakan jika ia dapat mengerti potensi penyakit yang ada pada dirinya usai mengisi checklist dari beberapa pertanyaan di aplikasi tersebut. Selain itu, sangat mudah mengaksesnya dengan smartphone.

BACA JUGA :  AKBP Dandy Ario Yustiawan Resmi Dilantik Jadi Wakapolres Pati

“Sangat bermanfaat soalnya dari fasilitas tersebut kita bisa tahu potensi penyakit apa yang bisa kita alami. Jadi setelah kita mengisi beberapa pertanyaan yang ada di aplikasi tersebut salah satunya adalah penyakit gula. Jadi lewat aplikasi itu kan gampang ya, kita tinggal pencet saja, tinggal ngisi, nanti keluar kesimpulan. Jadi layanan cepat misal saya periksa ke klinik atau ke rumah sakit cukup pakai satu aplikasi saja sudah bisa,” ucap wanita asal Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal saat diwawancarai.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini