PASANG IKLAN DISINI

Ternyata Ini Penyebab Lonjakan Inflasi di Pati, Penasaran? 

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Sep 2023 18:09 0 246 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menduga peningkatan angka inflasi di wilayah mereka disebabkan karena lonjakan harga beras dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini sangat penting, mengingat beras merupakan komoditas yang paling primer.

Tri Haryama selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pati menyatakan bahwa saat ini tingkat inflasi di Pati mencapai 0,02 persen. Walaupun angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi di provinsi lain, pemerintah daerah (Pemda) tetap aktif mencari solusi untuk menghadapi situasi ini.

“Pentingnya beras ini adalah karena merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat berpengaruh. Di Pati, tingkat inflasi masih tergolong rendah, yaitu sekitar 0,02 persen, yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi di Jawa Tengah yang mencapai 0,06 persen,” jelasnya saat dihubungi, Rabu, 13 September 2023.

Pemerintah berencana untuk mengintervensi kenaikan harga beras di pasaran selama bulan September hingga Oktober dengan memberikan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pati

“Tiap KK mendapatkan 10 kilogram beras, tetapi untuk penyalurannya belum dijadwalkan, kita pastikan September ini. Begitupun untuk jumlah penerima manfaat masih menunggu data dari instansi terkait. Benar, tujuannya untuk menekan inflasi,” tuturnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Kuswantoro membeberkan, harga beras terus mengalami kenaikan pada beberapa bulan terakhir.

Pada bulan Juli, harga beras biasa adalah Rp11.500 per kilogram, sementara beras berkualitas tinggi dihargai sebesar Rp13.000 per kilogram.

Baca Juga:  DPRD Pati Tanggapi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Kemudian, pada bulan Agustus, harga beras biasa naik menjadi Rp12.000 per kilogram, sementara beras berkualitas tinggi dijual seharga Rp13.500 per kilogram.

Sementara itu, pada bulan September, harga beras biasa mencapai Rp12.500 per kilogram, dan beras berkualitas tinggi dihargai sekitar Rp14.000 per kilogram.

“Kenaikan harga beras selalu terjadi setiap bulannya. Kenaikan ini disebabkan oleh musim kemarau yang mengakibatkan produksi beras yang terbatas di wilayah Pati, yang mengakibatkan kenaikan harga tersebut,”ungkap Kuswantoro.

Di sisi lain, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menanggapi fenomena tersebut. Menurutnya, pasokan beras di tingkat pasar mulai minim.

“Secara keseluruhan, perubahan harga terutama terjadi pada beras,” ungkapnya saat dikonfirmasi siang ini.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini