PATI – Mondes.co.id | Siswi asal Kabupaten Pati membanggakan Indonesia di level internasional berkat meraih penghargaan Best Paper Award dan Gold Award pada ajang International Creative Papers Conference & Olympics (ICPC) di Seoul National University of Education, Korea Selatan pada Jumat, 17 Januari 2025.
Ia adalah Flonia Sherly Nafissa Ariyanto, seorang siswi SMAN 1 Kayen yang mewakili Tanah Air pada kompetisi paper dunia oleh penyelenggara yakni Korea University Invention Association (KUIA).
Perlu diketahui, papernya berjudul ‘Cassava Bun’, yang merupakan roti dari tepung singkong untuk dikonsumsi remaja yang mengidap penyakit Celiac Desease.
Sebagai peraih penghargaan Best Paper Award dan Gold Award, Flonia merasa bangga atas capaian berprestasi tersebut.
Dirinya senang bisa bersua dengan kompetitor dari berbagai belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Bangladesh, China, Iran, Filipina, Kamboja, Kazakhstan, Malaysia, Selandia Baru, Thailand, Vietnam, dan tuan rumah Korea.
“Perasaannya tentu sangat senang sekali dan tidak pernah terbayangkan sedikit pun untuk ada di posisi sekarang dan bisa mendapatkan ini semua. Saya tertarik mengikuti ajang ini karena menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa dan tentunya karena ini terkenal di negara impian banyak orang, event ini merupakan event yang bergengsi,” ucapnya dengan rasa bangga ketika dihubungi Mondes.co.id.
Ia terkesan karena mampu menjadi jawara di luar negeri, terlebih banyak sekali peserta dari mancanegara, terhitung total peserta sebanyak 80 tim dari 13 negara.
Gadis asal Desa Tambaharjo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati itu makin sumringah ketika bisa berkompetisi di negara Korea, di mana Negeri Ginseng menjadi dambaan kebanyakan orang.
“Hal yang membuat terkesan bisa berada di negara yang menjadi impian banyak orang, dan bisa mengenal banyak orang dari berbagai negara. Ada 80 tim dari 13 negara yaitu Korea, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines (Filipina), Iran, Bangladesh, Cambodia (Kamboja), Kazakhstan, USA (Amerika Serikat), New Zaeland (Selandia Baru), China. Dan menurut saya lawan terberat untuk saya yaitu berasal dari Vietnam,” urainya ketika ditanya.
Usai dinyatakan memperoleh predikat Best Paper Award dan Gold Award, Flonia dan tim pun mendapat hadiah berupa medali emas dan piagam penghargaan.
Selain membawa bangga nama almamater, dirinya turut membawa bangga nama Indonesia di kancah dunia.
Untuk meraih dua penghargaan ini, persiapan dilakukan dengan matang mulai dari penelitian, pembuatan bahan presentasi, mengolah script, tata cara penyampaian, serta bimbingan belajar jelang kompetisi tersebut.
Pelajar yang terkenal dengan segudang prestasi asal SMANSAKA itu mengaku jika tak merasakan libur seperti kawan-kawan siswa lain saat akhir tahun.
“Persiapannya sangat amat panjang, mulai dari membuat penelitian, membuat Power Point, menghafal script, belajar presentasi dan banyak hal lagi, hingga saat libur akhir tahun kemarin saya masih di sekolah untuk bimbingan. Delegasi dari SMANSAKA hanya saya sendiri,” ungkap Flonia.
Ia mengatakan bahwa dukungan senantiasa mengalir dari kedua orang tua, bapak/ibu guru, serta teman-teman sekolah. Berkat mereka, Flonia yakin mampu membawa juara.
“Motivasi dari kedua orang tua, dari bapak/ibu guru serta teman-teman yang sudah membuat saya menjadi yakin dan percaya bahwa saya mampu untuk membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” ujar perempuan berparas cantik tersebut.
Usai memborong juara di Korea, ia berpesan agar para remaja mampu meneladani jejaknya yang telah membanggakan Bumi Mina Tani.
Turut pula ia berpesan agar anak muda tidak lelah bermimpi dan mengukir prestasi.
“Pesan-pesan yang akan saya sampaikan, semoga apa yang sudah saya raih bisa menjadi contoh untuk remaja di luar sana, khususnya di Kabupaten Pati agar tidak lelah untuk bermimpi dan berprestasi. Harapan saya semoga apa yang didapat menginspirasi para remaja untuk mengembangkan diri,” tuturnya dengan optimisme.
Kebermanfaat ingin ia tularkan ke banyak orang sebagai inspirasi para remaja di kotanya. Ia juga berharap agar dapat mengembangkan diri lagi.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar