PASANG IKLAN DISINI

Suka dan Duka Menjadi Panitia Pemilu, Eks Anggota KPPS Beberkan Fakta

waktu baca 3 menit
Rabu, 13 Des 2023 15:22 0 465 Singgih TN

PATI – Mondes.co.id | Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai melakukan open recruitmen anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Masa pendaftaran dimulai sejak 11 Desember 2023 kemarin.

KPU sendiri sedang melakukan penyeleksian syarat merekrut tenaga KPPS Pemilu 2024. Tes kesehatan diadakan, serta pembatasan usia dari 17 hingga 55 tahun ditekankan.

Adapun mekanisme pelaksanaan Pemilu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) disederhanakan agar mengurangi beban panitia. Kondisi demikian tentu menjadi evaluasi dari pelaksanaan pesta demokrasi periode sebelumnya.

Mengingat, banyak kejadian yang tak diinginkan pada anggota KPPS Pemilu 2019 lalu. Tak sedikit dari mereka yang gugur membantu proses pelaksanaan Pemilu.

Menurut curahan hati eks KPPS asal Kabupaten Pati periode sebelumnya, Ahmad Fitriyanto, aktivitas pelaksanaan Pemilu 2019 sangat menguras energi. Dirinya mengaku mulai disibukkan dengan tanggung jawab sebagai panitia sejak subuh hingga subuh di hari berikutnya.

“Pada pelaksanaan kegiatan pemungutan suara periode 2019, mendekati hari H sangat lama sekali bahkan hampir subuh baru ada yang selesai,” kata pria berusia 25 tahun saat ditanya, Rabu, 13 Desember 2023.

Keterbatasan logistik Pemilu menjadi salah satu penyebab terjadinya rekapitulasi suara yang amat sangat lama, mengingat pemilih jumlahnya sangat banyak di setiap TPS.

Situasi demikian membuat energi terkuras, karena lamanya durasi yang membuat beberapa anggota KPPS jatuh sakit, bahkan di beberapa daerah ada yang meninggal dunia.

“Mungkin ada yang terkendala mengenai peralatan dari panitia masing-masing. Kalau di tempat saya itu pas perhitungannya dan jumlah pemilihnya cenderung lebih banyak daripada TPS yang lain,” katanya.

Baca Juga:  Konflik Agragia Desa Pundenrejo Tayu Terus Berlanjut, Siapa Saja yang Terlibat?

Dirinya mengakui sempat mengalami darah rendah ketika mengemban tugas tersebut.

“Waktu itu saya nge-drop, tiba-tiba darah rendah. Teman-teman yang lain juga tensi darahnya rendah. Banyak berita yang mengungkapkan juga banyak orang yang meninggal juga, terutama yang tua,” urainya.

Menurutnya, beratnya tugas tak sebanding dengan upah yang diterima KPPS. Diketahui, waktu itu panitia mendapat honor Rp400.000.

Dirinya mengaku, belum mengetahui pasti honor pada periode ini, meski ia kerap ditawari untuk menjadi bagian dari KPPS.

“Seingatnya saya dulu bayarannya Rp400 ribu kalau tidak salah. Kalau sekarang ini Pemilu jumlah pemilih akan jauh lebih banyak karena calonnya tambah. Belum bisa diprediksi nanti sistemnya lebih cepat atau malah lebih lama,” ungkapnya.

Di sisi lain, Komisioner KPU Pati, Haryono menepis asumsi tersebut. Menurutnya, banyaknya anggota KPPS yang sakit bahkan meninggal bukan karena kelelahan bertugas sebagai panitia, melainkan karena sudah memiliki penyakit bawaan.

“Ada yang sakit, ada yang kelelahan, kelelahan itu ya memang benar di Pemilu 2019 kemarin itu proses mulai pemungutan, pemberian suara sampai pada perhitungan memakan waktu yang cukup lama. Tapi kalau ada yang sampai meninggal dunia tidak semata-mata karena capek, melainkan sudah ada penyakit bawaannya,” bebernya.

Itu sebabnya, pihaknya senantiasa menekankan batasan usia dan kondisi kesehatan siapapun yang hendak menjadi bagian dari panitia pelaksanaan Pemilu 2024.

“Kami ingin memastikan di KPPS ini memang dalam kondisi yang sehat. Di 2024 nanti rencananya akan disederhanakan juga terkait administrasinya. Jadi mungkin bebannya minim. Selain itu, honornya juga bertambah,” ucapnya.

Sebagai informasi, pada Pemilu 2019, sebanyak 10.997 orang mengalami sakit usai mengurus proses pemungutan suara. Selain itu, terdapat 485 anggota KPPS yang gugur saat mengemban tugas mengawal demokrasi di beberapa TPS.

Baca Juga:  AMPD Pati Bagikan Ratusan Takjil untuk Musafir

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini