SELAMAT IDUL FITRI

Stok Kepokmas di Pati Awal Tahun Aman, Harga Stabil Kecuali Barang Ini

waktu baca 3 menit
Kamis, 2 Jan 2025 14:09 0 188 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Awal tahun 2025, sejumlah bahan pokok masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Pati tersedia dengan aman.

KETUA PGRI PATI

Berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, tidak ada gejolak yang terjadi terkait dengan masalah harga maupun stok Kepokmas di Bumi Mina Tani.

“Pada dasarnya, kebutuhan pokok di Pati tidak ada gejolak, aduan masyarakat barang sulit dicari harga melambung tinggi, kalau naik dikit bisa dijangkau. Sampai dengan ini kondisi kondusif,” terang Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro ketika ditemui Mondes.co.id hari ini, Kamis, 2 Januari 2025.

Berbagai ketersediaan Kepokmas dalam kondisi aman memicu stabilnya harga. Ini berarti, tidak ada kenaikan ataupun penurunan harga pada beberapa komoditas barang tertentu.

Ia menyebut, beberapa barang pokok yang stabil di antaranya beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, daging, gula dan lain sebagainya.

Namun, terdapat beberapa barang pokok yang mengalami fluktuasi harga, bahkan cenderung naik.

“Beras stabil di harga Rp13.500 per kilogram, minyak goreng (Minyakita) di harga Rp16.000 per liter, gula pasir di harga Rp17.000 per kilogram. Untuk harga daging juga stabil di angka Rp120.000 per kilogram, harga daging ayam di angka Rp40.000 per kilogram, tetapi tidak dengan telur ayam ras,” sebutnya memaparkan update harga.

Walaupun masa-masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga daging tetap sama.

Akan tetapi, harga telur masih cukup tinggi, karena permintaan yang tinggi selama masa Nataru.

BACA JUGA :  Dijanjikan Jadi Karyawan Rumah Makan, Wanita Asal Tembalang Malah Dipaksa Kerja Esek-esek di Gunung Kemukus

Diketahui, harga telur ayam ras kini di angka Rp30.000, turun dari sebelumnya Rp31.000 per kilogram.

Sementara, harga telur ayam kampung di angka Rp52.500 per kilogram.

“Harga telur ayam ras naik, lalu telur buras (ayam kampung) lebih mahal. Kalau telur (harga) di angka Rp30.000 sampai Rp31.000 per kilogramnya, padahal biasanya Rp26.000 per kilogram. Terjadi kenaikan sejak menjelang tahun baru, karena untuk kebutuhan masak dan kebutuhan merayakan tahun baru,” beber Kuswantoro saat ditanya.

Kemudian, untuk harga yang fluktuatif terjadi pada bawang merah lokal. Harga bawang merah lokal turun dari Rp38.000 per kilogram menjadi Rp33.000 per kilogram.

“Harga bawang merah lokal turun Rp5.000, kini menjadi Rp33.000. Beberapa minggu ini kenaikan harga cabai juga signifikan di empat jenis,” tuturnya.

Diketahui, harga cabai teropong yang sebelumnya Rp67.000 sekarang menjadi Rp68.000 per kilogram, lalu harga cabai rawit merah dan hijau turut melonjak tinggi.

Ia menyebut, harga cabai rawit merah yang pada Senin, 30 Desember 2024 masih Rp55.000, saat ini meroket jadi Rp75.000 per kilogram.

Di saat yang bersamaan, harga cabai rawit hijau yang sebelumnya Rp55.000, saat ini naik menjadi Rp60.000 per kilogram.

Sedangkan, untuk harga cabai teropong malah turun. Pada Senin lalu, harga cabai teropong Rp55.000, tetapi hari ini menjadi Rp50.000 per kilogram.

“Di beberapa minggu terakhir yang signifikan cabai teropong, rawit merah, rawit hijau, dan keriting. Kalau produsen cabai keriting dan rawit daerah kita kecil, sehingga ndak mencukupi, akhirnya mendatangkan dari luar daerah. Akhir-akhir ini rawit merah dan hijau cenderung naik sejak Desember akhir,” tuturnya.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini