PATI – Mondes.co.id | Terdapat 211 angkutan kota (angkot) di Kabupaten Pati. Ratusan angkot itu aktif di 16 trayek.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Tony Romas Indriarsa mengungkapkan, ada jalur lintasan angkot di Kabupaten Pati yang tak lagi berjalan.
Jalur tersebut ialah trayek Kota Pati menuju Kecamatan Pucakwangi.
“Ada 211 angkot yang masih aktif di 16 trayek. Sedangkan, satu trayek sudah tidak aktif karena sepi penumpang,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Rabu, 15 Oktober 2025.
Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun pedagang pasar masih berminat naik kendaraan umum berpelat kuning tersebut.
Angkot-angkot ini beroperasi mulai pukul 05.30 WIB hingga malam, menyesuaikan kondisi penumpang.
“Untuk trayek angkot yang masih beroperasi seperti Pati-Tayu, Pati-Juwana, Pati-Kaliampo, Pati-Margorejo, Pati-Gembong, Pati-Tlogowungu, Pati-Trangkil dan lain sebagainya. Sedangkan, satu trayek yakni Pati-Pucakwangi sudah tak beroperasi,” terangnya.
Trayek menuju kecamatan paling ujung tenggara Kabupaten Pati ini telah lama off.
Hal itu disebabkan sepinya penumpang yang berasal dari Kecamatan Pucakwangi atau sekitarnya menuju Kota Pati.
Terlebih sudah banyak masyarakat yang memiliki kendaraan sendiri untuk ke arah kota atau jalur sekitarnya.
“Dari 16 trayek hanya satu (tidak beroperasi), di Pucakwangi tidak aktif sejak lama. Mereka ini kan dulu pagi sampai siang ada,” ungkapnya.
Para sopir angkot pun berpikir berkali-kali ketika mereka harus mengantar penumpang yang sedikit.
Mereka tidak mau rugi karena telah modal Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Yang pasti tidak beroperasi karena sepi penumpang. Kan angkot sekian penumpang dulu agar bisa jalan, kalau satu orang kasihan juga tidak masuk tutup modal untuk beli BBM,” katanya.
Minat angkot pun mulai minim di zaman sekarang, lantaran pemilik kendaraan pribadi sudah banyak.
Bahkan jam beroperasi beberapa angkot yang dahulunya pagi-siang-sore-malam, saat ini hanya pagi dan siang saja.
“Bahkan kini angkot hanya beroperasi pagi saja, seperti di Tlogowungu, apalagi sore maupun malam pun gak ada karena menyesuaikan jam operasi pasar pagi hingga siang sebelum jam dhuhur, setelah itu angkot tidak ada lagi,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar