JAKARTA-Mondes.co.id| Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus berupaya untuk menyelesaikan target pembangunan ruas-ruas tol baru, salah satunya yakni ruas Tol Cibitung – Cilincing sepanjang 34 kilometer yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Jalan tol ini terdiri atas empat seksi, dengan progres konstruksi keseluruhan sudah mencapai 85,38 persen dan ditargetkan akan segera selesai pada tahun 2021 untuk kemudian dapat dioperasikan.
Keberadaan jalan tol Cibitung – Cilincing akan melengkapi struktur jaringan jalan di kawasan Jabodetabek (Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi), yang telah memiliki jaringan tol lingkar dalam kota dan lingkar luar (Jakarta Outer Ring Road/JORR) 1 yang sudah operasional dan JORR 2 yang tengah dalam proses konstruksi.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Krisno Yuwono mengatakan, kehadiran Tol Cibitung – Cilincing yang merupakan jaringan jalan tol di kawasan Metropolitan Jabodetabek ini akan menghubungkan konektivitas kawasan industri di Cikarang dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Selain itu juga memberikan dukungan kelancaran mobilitas, pergerakan komuter, dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung dan Cilincing,” terangnya, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (06/05/2021).
Sementara itu Plh. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR Mahbullah Nurdin mengungkapkan dari empat seksi yang direncanakan, Seksi 1 telah uji layak fungsi.
“Total nilai investasinya sekitar Rp 12,9 triliun untuk keseluruhan 4 seksi. Khusus untuk seksi 1 sudah uji laik fungsi, tinggal pekerjaan minor. Setelah uji laik fungsi selesai maka bisa difungsionalkan segera,” ujar Nurdin.
Pembangunan jalan tol ini dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan kontraktor PT. Waskita Karya dan konsultan supervisi PT. Virama Karya SMEC Denka.
Direktur Utama PT. Cibitung Tanjung Priok Port. Toolways Thorry Hendarto mengungkapkan, saat ini untuk Seksi 1 SS Cibitung – Telaga Asih (2,65 kilometer) progresnya sudah mencapai 99,72 persen.
“Mudah-mudahan setelah Lebaran selesai proses pekerjaan minor (finishing) seksi 1 sehingga target awal Juni 2021 sudah operasi, karena untuk konstruksi fisik sudah selesai,” ujar Thorry.
Selanjutnya dinyatakan Thorry, untuk Seksi 2 Telaga Asih – Muara Bakti (10,1 kilometer) progresnya mencapai 98,06 persen, Seksi 3 Muara Bakti – Kanal Banjir Timur (14,35 kilometer) progresnya mencapai 91,86 persen, dan Seksi 4 Kanal Banjir Timur – Cilincing (7,2 kilometer) progresnya mencapai 58,78 persen.
“Seksi 2 dan 3 ditargetkan akhir Oktober 2021 paling lambat rampung dan sisanya seksi 4 akhir Desember 2021 kami optimis rampung jika sisa lahan yang belum bebas di Jakarta Utara sekitar 1,6 kilometer dapat bebas dalam 2 bulan ke depan,” tuturnya.
Lebih lanjut Thorry mengatakan, dengan beroperasinya jalan tol ini nantinya, melengkapi struktur jaringan JORR 2, juga dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan khususnya dari wilayah Timur Jakarta menuju Utara Jakarta.
“Dari Cibitung ke Tanjung Priok biasanya sekitar satu jam lebih lewat Japek [Jakarta-Cikampek] dan tol dalam kota, kalau lewat tol ini kira-kira setengah jam tembus,” ujarnya.
Jaringan Tol JORR 2 sepanjang 109,57 kilometer melingkar dari Bandara Soekarno Hatta, Cinere, Cimanggis hingga Pelabuhan Tanjung Priok terdiri atas 6 ruas. Sebanyak 3 ruas telah rampung yakni Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (14,19 kilometer),Kunciran-Serpong (11,19 kilometer), dan Serpong-Cinere (10,1 kilometer).
[Hms Kementerian PUPR]
(**/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar