PATI – Mondes.co.id | Curah hujan yang tinggi mengakibatkan berbagai titik wilayah di Kabupaten Pati diterpa hujan lebat dengan intensitas yang besar.
Maka dari itu, objek-objek wisata alam yang berhubungan dengan air untuk sementara waktu ditutup.
Salah satu objek wisata yang berpotensi rawan yakni Goa Wareh yabg berada di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Objek wisata alam yang menawarkan pemandian mata air di lereng Pegunungan Kendeng itu tampak sepi wisatawan, lantaran hujan yang tak henti-hentinya melanda Bumi Mina Tani pada Maret ini.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, Adie Saputro mengungkapkan jika situasi di Goa Wareh kurang pas untuk menerima pengunjung.
Ekstremnya cuaca menjadi pertimbangan pengelola wisata dalam mengambil sikap.
“Selama Bulan Ramadan kita tutup total Mas, dikarenakan faktor cuaca ekstrem. Untuk pengunjung sepi dan tutup total,” ujarnya saat dihubungi Mondes.co.id, Senin, 17 Maret 2025.
Destinasi utama yakni pemandian tampak sepi, bahkan di hari Minggu tidak ada pengunjung yang mengunjungi karena kondisi cuaca tak mendukung.
Hal ini terasa sekali karena objek wisata Goa Wareh menawarkan pesona alam yang asri.
“Di hari Minggu saja kosong alias sepi. Dan biasanya setiap Bulan Ramadan memang destinasi di sekitar Gua Wareh , seperti Gua Pancur sepi pengunjung hampir di setiap tahun, dan langkah kita memang tutup karena faktor cuaca,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa beberapa hari yang lalu sempat terjadi sedimentasi yang menyebabkan lumpur masuk ke lokasi mata air atau tempat pemandian.
Hal tersebut dipicu karena hujan deras yang menjadikan lereng pegunungan mengalami erosi.
Menurut Adie, kondisi Pegunungan Kendeng yang telah gundul mempengaruhi kondisi hilir, termasuk objek wisata Goa Wareh yang hendaknya tetap dijaga kelestariannya.
Dampak buruknya banjir lumpur mengancam Goa Wareh.
“Cuma kemaren pas hujan deras mengakibatkan lumpur sedikit. Faktor gununge gundul tanpa tanaman apapun, musim seperti ini jagung juga tidak ada, makane berimbas banjir lumpur kalau musim seperti ini,” ujarnya.
Diketahui, penutupan objek wisata Goa Wareh biasanya dilakukan ketika datangnya puncak musim penghujan, mengingat destinasi yang ditawarkan pemandian di sumber mata air lereng pegunungan.
Penutupan juga pernah dilakukan secara jangka panjang sewaktu pandemi Covid-19 melanda pada 2020 hingga 2021 lalu.
Kendati demikian, ia memprediksi wisatawan akan membludak ketika cuaca kembali bersahabat.
Ia yakin, pasca Lebaran Goa Wareh akan menjadi pariwisata yang banyak kedatangan pengunjung dari Kabupaten Pati maupun luar Kabupaten Pati.
“Tutup sampai Lebaran, baru nanti membludak pengunjung waktu Lebaran. Goa Wareh ini sepi pengunjung kerap terjadi setiap tradisi puasa, dan pernah tutup besar pada masa Covid-19 dulu,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar