PASANG IKLAN DISINI

Melirik Potensi Budidaya Bandeng Desa Ujungwatu

waktu baca 3 menit
Jumat, 19 Mei 2023 06:22 0 682 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, ternyata memiliki potensi budidaya ikan bandeng yang cukup besar.

Keberanaan tambak-tambak bandeng ini, cukup menjanjikan para petambak yang ada di sana.

Saat ini, Desa Ujungwatu telah ditetapkan sebagai kluster tambak bandeng di Kabupaten Jepara.

Hal ini sebagimana Keputusan Bupati Jepara Nomor 650/345 Tahun 2021 tanggal 23 Desember 2021 tentang Kawasan Pengembangan Klaster Sentra Usaha Perikanan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Masyarakat.

Keunggulan budidaya bandeng yang ada di sana berbeda dengan daerah lain. Namanya bandeng Kartini.

Bandeng itu sama dengan bandeng pada umumnya. Namun, ciri khususnya yaitu berada kualitasnya yang prima dan tak bau lumpur.

Itulah yang menjadi keunggulan bandeng Desa Ujungwatu.

“Penetapan Desa Ujungwatu, Donorojo sebagai klaster tambak bandeng, adalah upaya akselerasi pembangunan potensi perikanan di Jepara,” ungkap Plt Asisten II Sekda Jepara Ary Bachtiar, Jumat 19 Mei 2023.

Saat sosialisasi dan Penyerahan SK Penetapan Kelompok Penerima Kegiatan Pengembangan Klaster Tambak Bandeng, di Aula Dinas Perikanan (Diskan) Jepara disampaikan tidak hanya perikanan tangkap, produksi perikanan budidaya air payau di Jepara, sangat besar.

Ary berharap, bandeng sebagai komoditas unggulan Desa Ujungwatu, harus mampu menjadi pengungkit dan penggerak seluruh sektor ekonomi yang ada di desa.

Khusus bandeng, meski 2022 lalu mengalami penurunan produksi akibat banjir rob.

Namun petambak bandeng Kecamatan Donorojo ini masih mampu menyumbang 50 persen dari total produksi bandeng di Jepara (5.972 ton).

Baca Juga:  Jatah Pupuk Subsidi untuk Petani di Pati Minus dari Usulan

Atau sebanyak 2.986 ton, dengan nilai produksi sebesar Rp74,6 miliar.

Ary juga berharap, Bandeng asal Jepara, yang dihasilkan oleh para petani tambak Desa Ujungwatu, jangan sampai diklaim sebagai produk daerah lain.

Untuk itu, diharapkan Bandeng Jepara tidak hanya dijual mentah, tapi diolah serta dikemas secara baik sebelu dipasarkan.

“Bandeng Jepara jangan hanya dijual mentah dan diklaim sebagai produk daerah lain (Bandeng Juwana). Tapi olah Bandeng Jepara secara baik, kemas dengan cantik, lalu kita promosikan secara gencar,” ungkap Ary Bachtiar.

Caranya, semua harus bergerak. Mulai, petani tambak, masyarakat, ibu-ibu PKK dan Dawis, dunia swasta, petinggi dan pemerintahan desa harus lebih aktif, kreatif, inofatif dan guyub.

Termasuk mendorong lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Sementara, Plt Kepala Diskan Farikhah Elida mengatakan, kampung budidaya tambak di Desa Ujungwatu, dijadikan percontohan pengembangan budidaya bandeng di Jepara.

Di jepara sendiri, terdapat 305,5 hektare dengan 186 petambak bandeng di Jepara.

Kali ini diberikan bantuan pengembangan kluster tambak bandeng tahap II tahun 2023, seluas 5 hektare untuk Pokdakan Sido Maju II Desa Ujungwatu dengan bantuan senilai Rp750 juta.

Bantuan berupa, bahan operasional (pakan dan probiotik), kincir, dan diesel pembangkit pengganti PLN.

Dukungan pemerintah daerah untuk pengembangan klaster tambak bandeng ini, antara lain melakukan pembinaan rutin, hingga pelatihan alih teknologi budidaya bandeng.

Selain itu, memberikan bantuan stimulus berupa sarana produksi budidaya bandeng yang meliputi benih ikan, pakan, dan mesin pembuat pakan mandiri.

“Pengembangan prasarana budidaya dan pengembangan jalan produksi dan rehabilitasi saluran tambak juga dilakukan,” kataya.

Sementara Ketua Komisi A DPRD Jepara Agus Sutisna menyampaikan, dengan adanya program pemberdayaan masyarakat, pihaknya akan mensuport dengan anggaran perbaikan infrastruktur.

Baca Juga:  Kontingen NPCI Jepara Berjaya di Peparprov IV Jateng, Boyong 13 Medali

Sehingga, akses jalan ke bubidaya bisa berkesinambungan dan terkolaborasi antara program bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui APBN, ataupun CSR.

“Semoga ini bisa menjadi pilot project untuk budidaya yang lain,” pungkasnya. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini