REMBANG – Mondes.co.id | Baru-baru ini, viral tiga murid TK Al Fiqri di Dukuh Cikalan Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Rembang, terpaksa keluar dari sekolah.
Adapun penyebabnya, diduga karena berbeda pilihan politik antara wali murid dengan pihak yayasan yang menaungi sekolah tersebut.
Ketiga siswa di antaranya berinisial I, B, dan C, yang kini dikeluarkan oleh sekolahnya itu, terpaksa hanya belajar dari rumah.
Menurut informasi orang tua murid, anak-anak mereka dikeluarkan dari sekolah, karena beda pilihan politik pada Pilkada Serentak 2024.
“Pada hari Kamis kami didatangi Pak Joko Suryanto sama Bu Umi sama Bu Ima selaku guru anak saya TK. Lah, di situ Pak Joko bilang kalau anaknya yang sekolah di TK Darul Fiqri harus mencoblos nomor urut 02. Kalau tidak harus keluar,” ucap Ambarwati selaku wali murid pada awak media Sabtu (23/11/2024).
Mendengar hal tersebut, Ambarwati menyarankan agar pilihan politik tak dipersoalkan.
Namun, pihak sekolah meminta anak yang orang tuanya tak sejalan dengan pandangan politik yayasan, agar keluar.
“Mereka bilang hari itu juga (Kamis) anak kami keluar, besok (Jumat, 22 November 2024) sudah tidak boleh lagi masuk sekolah,” ucap Ambarwati.
Ambarwati menambahkan, baru kali ini ia merasa diintimidasi gegara perbedaan pilihan politik.
“Kami sangat menyayangkan, anak-anak sudah betah sekolah di situ tapi malah dikeluarkan. Kasihan anak-anak,” tambahnya.
“Lha saya bilang, kalau dibagi gimana Bu Umi, boleh apa tidak? Kata Bu Umi, tidak boleh harus semua,” jelas dia.
Senada, Jamilah orang tua C mengaku kaget usai mengetahui bahwa anaknya dicoret dari peserta didik di TK Darul Fiqri.
Saat mencoba mengonfirmasi melalui sambungan telepon Kepala TK Darul Fiqri, ia sempat diperintahkan untuk memilih salah satu Paslon, namun dirinya menolak.
“Katanya juga diblacklist, tapi kok tidak datang ke rumah. Soalnya Mbaknya sudah dekat sama Mas Juremi. Terus ditanya, kalau mbaknya nyoblos nomor 02 gimana? Maaf Bu saya pilih nomor satu. Terus bilang, ya sudah kalau tidak bisa ya mohon maaf terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah,” imbuhnya.
“Kamis pagi anak-anak masih sekolah, Kamis sore kami dengar kabar itu bahwa C harus keluar. Jumat sudah tidak boleh masuk sekolah lagi,” ucap Jamilah.
Sementara itu, hingga berita diterjunkan, pihak sekolah saat ini belum dapat dikonfirmasi.
Kegiatan belajar mengajar di TK Darul Fiqri pun libur lantaran akhir pekan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar