PATI – Mondes.co.id | Satu siswa SMK 1 Mundu Cirebon, Jawa Barat saat mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kapal Putra Leo Grup dikabarkan terjebur di laut dan hilang. Diketahui korban bernama Fran Julius Hutapea.
Kuasa Hukum Lambok Hariyanto Silalahi S.H bersama orang tua korban mendatangi Polairud Juwana guna olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) mendalami kejadian tersebut. Fran Julius Hutapea mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di kapal milik PT. PUTRA LEO GROUP Juwana dengan no. kapal GT 116 No.32 Fr /2017.Ga lo.2124 L. Dan saat ini dikabarkan terjebur dilaut perairan Flores, hingga sekarang belum ditemukan jasadnya.
Sementara, ayah korban yakni Renando Hutapea bersama ibunya Sherevina Hutapea yang di dampingi kuasa hukum Lambok Hariyanto Silalahi S.H kantor hukum Ghani Djemat & partner Jakarta langsung mendatangi Polairud Juwana guna menyaksikan olah TKP dari Polres Pati.
Tim Inavis Polres Pati dan Polairud Juwana, bersama Dinas Perhubungan Laut, Syahbandar serta keluarga korban, dan Kuasa Hukum korban ikut menyaksikan olah TKP di kapal yang ditumpangi korban saat PKL. Penyidikan yang dimulai sejak pukul 09.00-11.00 WIB. Hingga berita ini di terbitkan awak media belum memperoleh keterangan secara jelas dari hasil olah TKP.
Kuasa Hukum keluarga korban mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan SMK 01 Mundu Kabupaten Cirebon dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diikuti 11 siswa. Salah satunya Julius, yang berangkat menuju perairan papua pada 25 Juli 202. Kejadian ini membuat kisah pilu bagi keluarga korban. Pasalnya, setelah terdengar kabar dari pihak sekolah yang datang ke rumah jika Perusahan kapal menyampaikan berita duka bahwa julius meninggal terpeleset dilaut perairan flores pada sabtu 5 Maret 2022 yang jasadnya hingga kini belum diketemukan.
“Mendengar kabar tersebut, sontak keluarga menghubungi Basarnas dan pihak- pihak terkait. Hasilnya belum ada laporan atas kejadian hilangnya Julius. Dari situlah, sehingga belum ada penindakan pencarian korban. Ini yang akan kami tanyakan sedetail mungkin penyebab terceburnya korban selaku anak dari klien kami,” ungkap Kuasa Hukum keluarga korban. Senin (14/3/2022).
Lebih lanjut, setelah adanya upaya pelaporan dari keluarga korban pihak – pihak terkait mulai melakukan pencarian pada senin 7 maret 2022 dan hasilnya belum di temukan hingga sekarang. Orang tua korban berharap Julius dapat diketemukan.
“Saya berharap sekali kepada semua pihak untuk membantu pencarian jasad korban dan bisa segera ditemukan, sehingga dapat di kebumikan secara manusiawi sesuai adat istiadat dari keluarga. Dalam hal ini kami mempercayakan sepenuhnya kepada pihak terkait,” terangnya.
Sementara, Kepala Satuan Polisi Perairan Resor Pati Kasat Polairud IPTU Sutamto saat ditemui awak media menjelaskan, musibah ini Polairud Resor Pati sebelumnya sudah menjelaskan tentang prosedur keselamatan dan melakukan sosialisasi di tempat penampungan sebelum berangkat.
“Setiap ada kegiatan PKL, sebelum berangkat berlayar selalu memberi pengarahan keselamatan pada siswa sesuai SOP berlayar di kapal ikan. Mulai dari hal kecil seperti naik tangga kapal hingga posisi saat di atas kapal atau selama beraktifitas di kapal,” ujar IPTU Sutamto.
Sutamto menambahkan, dengan adanya musibah yang menimpa siswa PKL untuk sementara Polairud menunggu hasil laporan olah TKP dari tim Inavis Polres Pati. Dan pihak keluarga juga akan menerima santunan dari perusahaan tentunya.
“Hasil olah TKP tadi, kami Belum mengetahui secara detail. Dan apabila dalam pencarian korban berhasil ditemukan, kami pastikan semua gratis pihak perusahaan akan menanggung biaya itu untuk mengantar jenazah kerumah duka. Kami berharap korban bisa ditemukan,” tandasnya.
(Dn/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar