Datangkan Akademisi Unnes, Guru SMA N 1 Donorojo Dibekali Keterampilan Menulis Ilmiah

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Jan 2025 08:00 0 503 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Dengan berbagai latar pendidikan yang dimiliki, para guru SMA Negeri 1 Donorojo didorong meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan diri. Salah satunya dengan kemampuan menulis ilmiah.

Terkait hal tersebut, mereka mengundang Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Semarang (Unnes), Mukhamad Shokeh, untuk menjadi pemateri penulisan dan publikasi karya ilmiah.

Ikut mendampingi Mahasiswa Kajian Sejarah S2 Dian Ardiansyah yang menyampaikan tentang penulisan karya ilmiah populer di media massa.

Kepala SMA Negeri Donorojo Puji Ningrum, mengatakan, kegiatan ini didasari dari kesulitan para guru untuk menghasilkan karya dalam bentuk tulisan.

“Kami ingin mendapatkan trik atau cara mengatasi berbagai persoalan yang dirasakan para guru dalam karya tulis,” ujar Puji Ningrum, Rabu (22/1/2025).

Kesulitan yang dialami guru saat ini, memberikan ganjalan bagi mereka yang ingin mengajukan kenaikan pangkat.

“Syarat kenaikan pangkat harus ada karya tulis ilmiah atau publikasi ilmiah dari guru,” kata dia.

Untuk itu, perlu diberikan pembekalan bagi mereka (guru), setidaknya memiliki pemahaman awal agar mempunyai strategi untuk menghasilkan karya.

“Selanjutnya kami harapkan tidak berhenti di sini. Kami punya target minimal guru punya tulisan yang dipublikasikan, baik digital maupun cetak,” kata Puji.

Kali ini, mereka menggandeng akademisi dari Unnnes untuk melaksanakan workshop.

Setidaknya dengan pengalaman mereka dapatkan saat mengajar di kelas, akan menghasilkan hal menarik dalam tulisan.

Termasuk pemanfaatan media, metode atau strategi pembelajaran informatif dan interaktif.

“Siapa tau karyanya guru SMA N 1 Donorojo ini bisa memberi informasi kepada pembaca,” kata dia.

BACA JUGA :  Diduga Korban Pengeroyokan di Area Lapangan Kedungwinong, Seorang Pemuda Tewas 

Dosen Sejarah Unnes Mukhamad Shokeh mengungkapkan, sebenarnya para guru mempunyai habit (rutinitas) menulis dalam keseharian.

Namun, permasalahan utama untuk memulai karena ada problem block bahwa menulis itu sulit.

“Dengan adanya pelatihan ini, kita urai persolaan ini bahwa menulis itu tidak susah asal punya kesungguhan untuk memulainya,” katanya.

Kalau potensinya sangat besar, karena pembelajaran pengajaran yang dekat dengan literasi.

Tinggal bagaimana kita melakukan apa yang kita tuliskan. Menuliskan apa yang kita lakukan. Ditambahkan konteks-konteks yang relevan.

Lalu ditambahkan dan disesuaikan dengan tren kebutuhan. Maka akan menjadi tulisan yang sangat penting bagi karya ilmiah.

Masih terbuka ruang bagi guru, di kampus juga asosiasi. Lembaga riset membuka peluang guru untuk menuangkan karyanya baik di artikel populer maupun jurnal.

“Digalakkan menjadi peluang bapak ibu guru agar berkarya lebih baik lagi,” kata dia.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini